KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakal mengambil langkah untuk menyelesaikan proyek jaringan transmisi milik PLN yang digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk di Sumatra. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu mengungkapkan, paket pekerjaan Muara Enim-New Aur Duri yang dilakukan Waskita Karya tidak bisa diselesaikan. Oleh karenanya, ada sejumlah opsi yang sedang dipertimbangkan untuk mengatasi kendala tersebut, beberapa di antaranya yakni melelang ulang proyek ataupun menunjuk badan usaha milik negara (BUMN) lain untuk meneruskan pekerjaan.
“PT Waskita Karya mengalami kesulitan pendanaan,” ujar Jisman kepada Kontan.co.id, Selasa (21/2).
Baca Juga: Restrukturisasi Utang Waskita Karya (WSKT), Begini Efeknya ke Emiten Perbankan Mengutip laman resmi PLN, Waskita Karya dan PLN menandatangani kontrak pembangunan transmisi 500 kilo volt (KV) Sumatera, Muara Enim- New Aur Duri pada Juli 2017 silam. Menurut rencana, transmisi yang hendak dibangun bakal membentang sepanjang 554 kilometer sirkit (kms) dari Muara Enim ke New Aur Duri. Proyek pembangunan yang ditandatangani mencakup pekerjaan konstruksi pembangunan SUTET 500 kV Sumatera Jalur Muara Enim – New Aur Duri ( Sumsel-Jambi), Pendanaan, Pembebasan lahan dan ROW, perizinan, serta studi AMDAL. Nilai dari proyek menelan lebih dari Rp 3 triliun dengan jangka waktu pelaksanaan proyek selama 3 tahun. Nantinya, jaringan utama dari transmisi Muara Enim-New Aur Duri bakal menyangga produksi listrik dari pembangkit listrik Mulut Tambang di Sumatera Selatan sebesar 3000 MW. Proyek transmisi ini merupakan bagian dari pembangunan 46 ribu kilometer sirkuit jaringan transmisi seluruh Indonesia yang ditargetkan selesai pada tahun 2019, juga sekaligus bagian dari proyek transmisi yang dibangun di lintasan Sumatera yang total panjang 16.213 Kms. Meski menghadapi kendala, Jisman memastikan bahwa proyek Muara Enim-New Aur Duri tetap berjalan. “Target COD (
commercial operation date) Desember 2025,” kata Jisman. Kontan.co.id sudah mencoba menghubungi pihak Waskita Karya dan PLN untuk meminta konfirmasi sekaligus menelaah info lebih jauh soal proyek Aur Duri. Hanya saja, Kontan.co.id belum peroleh informasi dari kedua pihak hingga tulisan ini dibuat. Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, total liabilitas Waskita Karya mencapai Rp 82,40 triliun per 30 September 2022 lalu, setara 4,70x atau 470,89% dari total ekuitas perusahaan yang berjumlah Rp 17,49 triliun per 30 September 2022.
Sementara itu, kas dan setara kas pada akhir periode Waskita Karya berjumlah Rp 10,72 triliun per 30 September 2022, menyusut 18,51% dibanding posisi kas dan setara kas awal periode (tahun buku 2022) yang berjumlah Rp 13,65 triliun. Kontan.co.id belum peroleh laporan keuangan Waskita Karya untuk periode setahun penuh. Sedikit informasi, Waskita Karya tengah mengawal pemenuhan kewajiban obligasi dan berupaya menyehatkan keuangan perusahaan. Upaya tersebut telah membuahkan hasil. Belum lama ini, emiten pelat merah berkode saham
WSKT tersebut baru mengantongi persetujuan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 17 Februari 2023 lalu. Salah satu isinya berupa perubahan Pasal 5 ayat 4 angka 2) huruf b Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 soal bunga obligasi dan jadwal periode pembayaran. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .