JAKARTA. Emiten sektor infrastruktur dan konstruksi tengah was-was. Pasalnya, Pemerintah akan segera memangkas anggaran Kementerian dan Lembaga (K/L) termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Pemotongan anggaran untuk Kementerian PU pun cukup signifikan, berkisar 30%, yakni sebesar Rp 22,746 triliun dari anggaran Rp 84,148 triliun. Itu berarti, rencana proyek infrastruktur tahun ini bisa tersendat-sendat. Sejumlah emiten tengah menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian PU. Yang jelas, emiten konstruksi akan menjadi emiten yang berdampak langsung pemangkasan anggaran tersebut. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengakui adanya keterlambatan proses tender proyek Pemerintah. "Memang di kuartal pertama, terasa ada pelambatan untuk tender proyek Pemerintah," ungkap Natal Agrawan, Sekretaris Perusahaan WIKA kepada KONTAN, Senin (26/5) lalu. Sayang, ia enggan menyebut proyek tersebut.
Proyek infrastruktur terancam, emiten was-was
JAKARTA. Emiten sektor infrastruktur dan konstruksi tengah was-was. Pasalnya, Pemerintah akan segera memangkas anggaran Kementerian dan Lembaga (K/L) termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Pemotongan anggaran untuk Kementerian PU pun cukup signifikan, berkisar 30%, yakni sebesar Rp 22,746 triliun dari anggaran Rp 84,148 triliun. Itu berarti, rencana proyek infrastruktur tahun ini bisa tersendat-sendat. Sejumlah emiten tengah menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian PU. Yang jelas, emiten konstruksi akan menjadi emiten yang berdampak langsung pemangkasan anggaran tersebut. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengakui adanya keterlambatan proses tender proyek Pemerintah. "Memang di kuartal pertama, terasa ada pelambatan untuk tender proyek Pemerintah," ungkap Natal Agrawan, Sekretaris Perusahaan WIKA kepada KONTAN, Senin (26/5) lalu. Sayang, ia enggan menyebut proyek tersebut.