NUSA DUA. Proyek pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ditargetkan rampung akhir April 2013. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, Akhmad Tito Karim di Nusa Dua, Bali, Senin (9/7). Akhmad bilang, proyek pembangunan jalan tol itu telah memasuki tahap operasi dan secara fisik telah berjalan 15%. "Pembangunan memasuki masa konstruksi 1 Maret 2012 lalu. Sehingga saat ini tiang pancang telah berdiri," ujar Akhmad. Jalan tol itu, nanti akan menghubungkan kawasan Nusa Dua dan kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua itu, jalan tol tersebut akan mempermudah akses menuju Bandara Ngurah Rai. Nantinya, jalan bebas hambatan itu bisa dipergunakan untuk kendaraan roda empat atau lebih termasuk sepeda motor. Pembangunan jalan tol itu menelan investasi sekitar Rp 2,4 triliun. Dari total dana itu, sekitar 30 atau sebesar Rp 750 miliar didanai dari kas internal, sisanya yang 70% atau sekitar Rp 1,73 triliun dibiayai dari sindikasi perbankan. Sindikasi perbankan yang membiayai itu berasal dari enam perbankan, yakni: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Proyek jalan tol Nusa Dua-Benoa rampung April 2013
NUSA DUA. Proyek pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ditargetkan rampung akhir April 2013. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, Akhmad Tito Karim di Nusa Dua, Bali, Senin (9/7). Akhmad bilang, proyek pembangunan jalan tol itu telah memasuki tahap operasi dan secara fisik telah berjalan 15%. "Pembangunan memasuki masa konstruksi 1 Maret 2012 lalu. Sehingga saat ini tiang pancang telah berdiri," ujar Akhmad. Jalan tol itu, nanti akan menghubungkan kawasan Nusa Dua dan kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua itu, jalan tol tersebut akan mempermudah akses menuju Bandara Ngurah Rai. Nantinya, jalan bebas hambatan itu bisa dipergunakan untuk kendaraan roda empat atau lebih termasuk sepeda motor. Pembangunan jalan tol itu menelan investasi sekitar Rp 2,4 triliun. Dari total dana itu, sekitar 30 atau sebesar Rp 750 miliar didanai dari kas internal, sisanya yang 70% atau sekitar Rp 1,73 triliun dibiayai dari sindikasi perbankan. Sindikasi perbankan yang membiayai itu berasal dari enam perbankan, yakni: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.