KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dinilai tak layak secara komersial. Karena internal rate of return (IRR) proyek tersebut berada di rata-rata 7%. Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Hilda Savitri mengungkapkan kendala pembangunan JTTS, yaitu proyek tersebut secara komersil tidak feasible. "Kendala terbesar dari proyek JTTS ini yang menjadi background kenapa Hutama Karya ditugaskan adalah karena proyek ini tidak layak secara finansial," ungkap Hilda dalam diskusi virtual, Sabtu (11/7). IRR berada di rata-rata 7% karena trafik yang ada di JTTS ini berada jauh di bawah minimum trafik secara komersial. Hilda menyebut saat ini lalu lintas Trans Sumatra di bawah 15.000 bahkan sampai di bawah 10.000 per hari.
Proyek Jalan Tol Trans Sumatra dinilai tidak layak secara finansial
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dinilai tak layak secara komersial. Karena internal rate of return (IRR) proyek tersebut berada di rata-rata 7%. Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Hilda Savitri mengungkapkan kendala pembangunan JTTS, yaitu proyek tersebut secara komersil tidak feasible. "Kendala terbesar dari proyek JTTS ini yang menjadi background kenapa Hutama Karya ditugaskan adalah karena proyek ini tidak layak secara finansial," ungkap Hilda dalam diskusi virtual, Sabtu (11/7). IRR berada di rata-rata 7% karena trafik yang ada di JTTS ini berada jauh di bawah minimum trafik secara komersial. Hilda menyebut saat ini lalu lintas Trans Sumatra di bawah 15.000 bahkan sampai di bawah 10.000 per hari.