JAKARTA. PT Petrokimia Gresik (PKG), anak usaha PT Pupuk Indonesia, akhirnya bisa melakukan tender untuk memperluas pabriknya. Hal ini lantaran PKG sudah mendapatkan kepastian pemenuhan gas dari Lapangan MDA-MBH yang dikelola Husky-CNOOC Madura Ltd (HCML). Sebelumnya, PKG harus membeli gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang dikelola Pertamina EP Cepu seharga US$ 8 per million metric british thermal unit (mmbtu). Hal inilah yang membuat PKG berang, lantaran pada keputusan tahun 2012 lalu, PKG bisa mendapat alokasi gas dari Lapangan MDA-MBH seharga US$ 6,5 per mmbtu (lihat infografik). Penolakan manajemen PKG yang seolah-olah dipaksa membeli gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru akhirnya direspon pemerintah. Pada, Rabu (18/9), PKG telah menandatangani nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) untuk penyaluran gas dari Husky-CNOOC Madura Limited ke pabrik PKG.
Proyek Jambaran-Tiung Biru bakal tetap berjalan
JAKARTA. PT Petrokimia Gresik (PKG), anak usaha PT Pupuk Indonesia, akhirnya bisa melakukan tender untuk memperluas pabriknya. Hal ini lantaran PKG sudah mendapatkan kepastian pemenuhan gas dari Lapangan MDA-MBH yang dikelola Husky-CNOOC Madura Ltd (HCML). Sebelumnya, PKG harus membeli gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang dikelola Pertamina EP Cepu seharga US$ 8 per million metric british thermal unit (mmbtu). Hal inilah yang membuat PKG berang, lantaran pada keputusan tahun 2012 lalu, PKG bisa mendapat alokasi gas dari Lapangan MDA-MBH seharga US$ 6,5 per mmbtu (lihat infografik). Penolakan manajemen PKG yang seolah-olah dipaksa membeli gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru akhirnya direspon pemerintah. Pada, Rabu (18/9), PKG telah menandatangani nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) untuk penyaluran gas dari Husky-CNOOC Madura Limited ke pabrik PKG.