Proyek Jambaran Tiung Biru Mencapai 96,88%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pengembangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) oleh Pertamina EP Cepu kini hampir rampung dengan persentase mencapai 96,88%.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra mengungkapkan, penyelesaian proyek JTB ini hanya tinggal selangkah lagi. Meski demikian, prosentase yang kecil ini merupakan tahap yang cukup krusial karena commissioning dan gas in merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta dilaksanakannya keselamatan migas. 

"Pemerintah sangat mendukung pembangunan fasilitas gas di Lapangan Jambaran Tiung Biru yang merupakan karya anak bangsa ini. Kita harus mencari strategi untuk mempercepat commissioning sehingga plant ini bisa segera beroperasi. Tentunya tetap menjadikan aspek keselamatan menjadi salah satu prioritasnya," kata Mirza dalam keterangan resmi, Jumat (20/5).


Baca Juga: Pertamina Bakal Genjot Kinerja Hulu Migas di Sisa Tahun Ini

Adapun, ke depannya akan dilakukan terobosan atau upaya percepatan inspeksi teknis maupun pemeriksaan keselamatan sebagai tindak lanjut penerapan Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun Tahun 2021 tentang Inspeksi Teknis dan Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha Migas. 

Antara lain dengan mengirimkan tim yang akan standby di lapangan untuk membantu proses inspeksi teknis dan pemeriksaan keselamatan, terutama peralatan-peralatan yang belum selesai dilaksanakan inspeksi teknis dan pemeriksaan keselamatan serta persiapan pelaksanaan commissioning.

"Dengan adanya terobosan ini, diharapkan proyek tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan," tambah Mirza.

General Manager PEPC Ruby Mulyawan mengapresiasi dukungan yang dilakukan Pemerintah melalui Ditjen Migas, termasuk percepatan inspeksi teknis dan pemeriksaan keselamatan peralatan/instalasi.

Baca Juga: Proyek Strategis Nasional Hulu Migas Terkendala Pencarian Mitra Pengganti

"Sertifikasi peralatan merupakan suatu prasyarat dalam industri migas agar peralatan layak operasi. Tidak bisa tidak, ini harus diperoleh sebelum peralatan digunakan. Dukungan dan kerja sama dari Ditjen Migas baik dari segi tata waktu maupun peralatan-peralatan yang mau sertifikasi dan disesuaikan dengan jadwal proyek, menjadi salah satu faktor yang sangat luar biasa untuk proyek kita ini," ujar Ruby.

Asal tahu saja, Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Lapangan ini dapat memproduksi gas dan kondensat. Produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD. Optimasi desain melalui perubahan teknologi pada fasilitasnya menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .