JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan, pendanaan proyek (financial close) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 berkapasitas 2.000 megawatt di Banten akhir selesai pada 29 September lalu. Kebutuhan investasi proyek tersebut sekitar US$ 1,8 miliar dengan pendanaan berasal dari China Development Bank. Konstruksi proyek tersebut sudah berjalan sejak April 2016. Bagi PLN, hal ini membuktikan pihak kontraktor, yakni konsorsium China Shenhua Energy Company Limited dan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), anak perusahaan PLN, memiliki kemampuan secara finansial dengan menggunakan modal sendiri untuk konstruksi. Financial close ini dicapai delapan hari lebih cepat dari periode yang disyaratkan dalam perjanjian pembelian tenaga listrik (PPA), yaitu enam bulan. "Ini baru pertama kali terjadi untuk proyek IPP," ungkap Manajer Senior Hubungan Masyarakat PLN Agung Murdifi dalam rilis, Minggu (16/10).
Proyek Jawa 7 kapasitas 2.000 MW siap berjalan
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan, pendanaan proyek (financial close) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 berkapasitas 2.000 megawatt di Banten akhir selesai pada 29 September lalu. Kebutuhan investasi proyek tersebut sekitar US$ 1,8 miliar dengan pendanaan berasal dari China Development Bank. Konstruksi proyek tersebut sudah berjalan sejak April 2016. Bagi PLN, hal ini membuktikan pihak kontraktor, yakni konsorsium China Shenhua Energy Company Limited dan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), anak perusahaan PLN, memiliki kemampuan secara finansial dengan menggunakan modal sendiri untuk konstruksi. Financial close ini dicapai delapan hari lebih cepat dari periode yang disyaratkan dalam perjanjian pembelian tenaga listrik (PPA), yaitu enam bulan. "Ini baru pertama kali terjadi untuk proyek IPP," ungkap Manajer Senior Hubungan Masyarakat PLN Agung Murdifi dalam rilis, Minggu (16/10).