JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera dengan membangun proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) terancam gagal. Pasalnya sampai saat ini di internal pemerintah masih belum terjadi kesepakatan soal skema pembiayaan studi kelayakan pembangunan jembatan tersebut."Belum ada kelanjutan dan perkembangannya," kata Djoko Kirmanto di Gedung DPR Selasa (11/2).Meskipun demikian Djoko mengatakan bahwa pemerintah masih serius untuk melanjutkan proyek yang nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 200 triliun tersebut. Oleh karena itulah, dalam waktu dekat ini, dia dan sejumlah menteri yang terlibat dalam perencanaan pembangunan proyek tersebut akan kembali kelanjutan proyek tersebut."Kapannya tergantung ke Dewan Pengarah yang diketuai Pak Hatta," katanya.Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda pada tahun 2012 lalu mengalami masalah setelah Agus Martowardojo, Menteri Keuangan saat itu mengirimkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum. Isinya, usulan agar biaya studi kelayakan JSS dibiaya dari uang APBN bukan dari pemrakarsa atau investor swasta.Sebagai informasi saja, pemrakarsa jembatan yang rencananya akan dibangun sepanjang 30 kilimeter tersebut adalah PT Graha Lampung Sejahtera, konsorsium perusahaan milik Bos Artha Graha, Tomy Winata.Agus saat itu beralasan bahwa penggunaan dana APBN dalam studi kelayakan pembangunan JSS, bisa membuat proyek tersebut lebih sehat dan bebas mark up.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Proyek Jembatan Selat Sunda mangkrak
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera dengan membangun proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) terancam gagal. Pasalnya sampai saat ini di internal pemerintah masih belum terjadi kesepakatan soal skema pembiayaan studi kelayakan pembangunan jembatan tersebut."Belum ada kelanjutan dan perkembangannya," kata Djoko Kirmanto di Gedung DPR Selasa (11/2).Meskipun demikian Djoko mengatakan bahwa pemerintah masih serius untuk melanjutkan proyek yang nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 200 triliun tersebut. Oleh karena itulah, dalam waktu dekat ini, dia dan sejumlah menteri yang terlibat dalam perencanaan pembangunan proyek tersebut akan kembali kelanjutan proyek tersebut."Kapannya tergantung ke Dewan Pengarah yang diketuai Pak Hatta," katanya.Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda pada tahun 2012 lalu mengalami masalah setelah Agus Martowardojo, Menteri Keuangan saat itu mengirimkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum. Isinya, usulan agar biaya studi kelayakan JSS dibiaya dari uang APBN bukan dari pemrakarsa atau investor swasta.Sebagai informasi saja, pemrakarsa jembatan yang rencananya akan dibangun sepanjang 30 kilimeter tersebut adalah PT Graha Lampung Sejahtera, konsorsium perusahaan milik Bos Artha Graha, Tomy Winata.Agus saat itu beralasan bahwa penggunaan dana APBN dalam studi kelayakan pembangunan JSS, bisa membuat proyek tersebut lebih sehat dan bebas mark up.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News