Proyek JORR 2 Bakal Dimulai Lagi



JAKARTa. Sempat terkatung-katung selama dua tahun, proyek tol lingkar luar Jakarta seksi dua alias Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 bakal kembali menggeliat. Salah satu kontraktor tol yang kini siap menggarap tol JORR 2 adalah Waskita Karya. perusahaan pelat merah ini siap membangun ruas tol Serpong - Cinere sepanjang 12,39 kilometer (km). “Proyek ini membutuhkan dana investasi Rp 1,7 triliun,” kata Direktur Waskita Karya Danny Koestanto, di Jakarta, Kamis (5/3). Saat ini, Waskita Karya tengah menggenjot pembebasan lahan. Mereka sudah mendapat dana talangan dari dana Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 647 miliar. Danny belum bisa memprediksi, berapa lama waktu pembebasan lahan tersebut. Namun, ia memperkirakan proses pembebasan lahannya tak akan lama. Sebab ruas tol itu sudah sesuai rencana umum tata ruang (RUTR) Kabupaten Tangerang. Apabila ruas tol ini jadi, kemacetan lalu lintas di Tangerang Selatan bisa berkurang. Imbas lainnya, ekonomi masyarakat di sekitarnya juga bisa tumbuh.

Ambil alih saham

Ruas tol Serpong-Cinere adalah bagian JORR 2 yang menyambung ke tol Cinere-Cimanggis, Cimanggis-Cibitung, Cibitung-Cilincing hingga Tanjung Priok. Tol Serpong-Cinere juga akan menyambung dengan tol Serpong-Kunciran, dan Kunciran-Cengkareng (Bandara). Perusahaan pelat merah lainnya, Jasa Marga juga tak mau ketinggalan. Jasa Marga akan mengambil alih beberapa proyek tol yang tersendatdengan meningkatkan kepemilikan saham di ruas tol tersebut. “Kami telah meningkatkan kepemilikan saham di ruas Kunciran-Cengkareng sepanjang 15,22 km jadi 75%," kata Komisaris Utama Jasa Marga Sumaryanto Widayatin. Semula, di ruas ini kepemilikan Jasa Marga hanya 20%.Pemegang saham mayoritas sebelumnya adalah Cahaya Mata Serawak (CMS) Works sekitar 60%. Pemegang saham lainnya Nindya Karya 10%, dan Wijaya Karya 10%. Dengan perubahan komposisi pemegang saham itu, Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas. “Pemegang saham lainnya Cahaya Mata Serawak Works menjadi 20%, dan 5% milik Nindya Karya dan Wika,” kata Sumaryanto. Biaya investasi untuk pembangunan tol ini sekitar Rp 2,3 triliun. Sedang biaya pembebasan tanahnya Rp 1,1 triliun. Adapun masa konsesi tol tersebut 35 tahun dengan tarif tol awal tahun 2010 sebesar Rp 600 per kilometer. Jasa Marga terus membidik beberapa proyek tol yang tersendat dengan mengambil alih kepemilikan saham. Misalnya, saat ini, Jasa Marga sedang mengincar penambahan kepemilikan saham di ruas Kunciran-Serpong. Daham mayoritas di ruas tol itu masih dipegang PT Astratel Nusantara sebesar 60%. “Kami memiliki 30% saham. Astratel bakal melepas sahamnya 30%. Tapi, kami masih menunggu persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum," kata Sumaryanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: