JAKARTA. Realisasi pembangunan kabel listrik bawah laut untuk menunjang pasokan listrik di Jawa tampaknya belum jelas. Sebab dari kebutuhan dana yang sebesar US$ 2 miliar-US$2,1 miliar yang diberoleh baru sekitar US$ 1,2 milliar dari pinjaman Japan International Cooperation Agenci (JICA). Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Deddy S Priatna mengatakan, untuk saat ini dana yang baru terkumpul sekitar US$ 1,2 milliar yang merupakan pinjaman tahap 1 dan 2 dari JICA. "Masih kurang US$ 700 juta-US$ 800 juta lagi" ujarnya, Rabu (18/6). Dana dari JICA ini dijelaskan Dedy hanya baru ditarik untuk anggaran biaya konsultan. "Tapi kalaupun tidak ditarik uangnya, mesti dijamin ada uangnya," ujarnya.
Proyek kabel listrik bawah laut terkendala biaya
JAKARTA. Realisasi pembangunan kabel listrik bawah laut untuk menunjang pasokan listrik di Jawa tampaknya belum jelas. Sebab dari kebutuhan dana yang sebesar US$ 2 miliar-US$2,1 miliar yang diberoleh baru sekitar US$ 1,2 milliar dari pinjaman Japan International Cooperation Agenci (JICA). Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Deddy S Priatna mengatakan, untuk saat ini dana yang baru terkumpul sekitar US$ 1,2 milliar yang merupakan pinjaman tahap 1 dan 2 dari JICA. "Masih kurang US$ 700 juta-US$ 800 juta lagi" ujarnya, Rabu (18/6). Dana dari JICA ini dijelaskan Dedy hanya baru ditarik untuk anggaran biaya konsultan. "Tapi kalaupun tidak ditarik uangnya, mesti dijamin ada uangnya," ujarnya.