KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelanjutan proyek Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) 2 masih juga belum jelas. Padahal sebelumnya Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas telah mengultimatum Bakrie & Brothers selaku badan usaha yang bertanggungjawab terhadap proyek tersebut untuk segera memulai pengerjaan proyek Kalija 2 pada awal Oktober 2017 ini. Direktur Utama Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar mengatakan, perseroan dan BPH Migas masih terus membahas proyek Kalija 2, sehingga belum bisa memastikan nasib proyek ini. "Belum tahu. Itu kami enggak bisa ngomong sekarang," ujar Bobby ketika ditemui di Kantor BPH Migas Jakarta pada Kamis (5/10).
Bobby juga belum bisa menyatakan komitmen perseroan untuk tetap membangun pipa Kalija 2. Apalagi saat ini seluruh data pasokan gas dan kebutuhan gas di Indonesia maish ada di tangan Pemerintah. "Kan datanya semuanya masih ada di BPH Migas,
supply dan
demand," imbuh Bobby. Padahal menurutnya, permasalahan pembangunan pipa gas Kalija 2 ini hanya pada pasokan gas yang hingga saat ini belum diputuskan oleh pemerintah. Padahal, sumber gas di Indoensia masih cukup banyak. "Saya kira pemerintah dari pembicaraan terakhir arahnya sudah jelas, tinggal mana sumber gasnya? Ya didata lagi sekarang. Demand-nya, demand itu jangan seperti ayam sama telur. Kenapa Papua enggak dibangun? Kenapa kalimantan ekonominya ketinggalan? Karena Jawa semua ada ,"jelasnya. Lebih lanjut Bobby bilang pembangunan infrastruktur pipa gas harus dilakukan terutama untuk menekan harga gas yang saat ini masih cukup tinggi. Pembangunan infrastruktur untuk pipa gas dan LNG juga bisa mencegah adanya impor lng. "Kenapa gas ini mahal? Dan banyak daerah tidak punya? Karena infrastrukturnya tidak ada. Kita mau LNG impor, kan malu-maluin, impor dari mana tahu kita kan. Kenapa kita masih punya gas ekspor jadi infrastrukturnya mesti dibangun?"imbuh Bobby.
Sekedar informasi, proyek Kalija 2 ini diserahkan pemerintah kepada Bakrie Brothers pada 2006 lalu. BPH Migas telah menetapkan Bakrie sebagai pemenang lelang ruas transmisi Kalija sepanjang 1.200 km dalam Surat Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 042/Kpts/PL/BPH/Kom/VII/2006 pada 27 juli 2006. Namun pembangunan ruas pipa Kalija baru dimulai pada 2012 karena Bakrie Brothers baru mendapatkan pasokan gas dari lapangan Kepodang. Pembangunan pipa gas kalija pun akhirnya dibagi dua, tahap I dikerjakan mulai 2012 dan tahap II dimulai pada 2014. Tetapi hingga saat ini pembangunan Kalija II belum juga dibangun. Sementara itu, proyek Kalija I terancam juga tidak mendapatkan paoskan gas karena produksi gas dari Lapangan Kepodang dalam kondisi Kahar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia