JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi memulai pembangunan infrastruktur keretaapi di luar Pulau Jawa, yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, pada 2015 mendatang. Tapi, keinginan kuat Jokowi ini tidak mudah terlaksana lantaran hambatan klasik seperti biasa sudah menanti. Berdasarkan identifikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setidaknya ada dua hambatan yang kemungkinan besar bakal mengganggu jalannya pelaksanaan proyek ini. Dedy S. Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, mengatakan, masalah pertama yang dihadapi pemerintah untuk membangun infrastruktur keretaapi adalah dana. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek prioritas itu sangat besar. Dedy mencontohkan, proyek keretaapi TransSumatra yang ditargetkan Jokowi bergulir Maret 2015 membutuhkan anggaran hingga Rp 41,1 triliun. Masalah serupa juga terjadi pada proyek sepur TransKalimantan dan TransSulawesi. Ia bilang, kebutuhan dana untuk kedua proyek tersebut masing-masing sekitar Rp 35 triliun. "Proyek-proyek ini membutuhkan dana besar. Jadi, sedang dilihat apakah pemerintah bisa mencukupi kebutuhan dana itu," kata Dedy akhir pekan lalu.
Proyek kereta api luar Jawa terganjal soal klasik
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi memulai pembangunan infrastruktur keretaapi di luar Pulau Jawa, yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, pada 2015 mendatang. Tapi, keinginan kuat Jokowi ini tidak mudah terlaksana lantaran hambatan klasik seperti biasa sudah menanti. Berdasarkan identifikasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setidaknya ada dua hambatan yang kemungkinan besar bakal mengganggu jalannya pelaksanaan proyek ini. Dedy S. Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, mengatakan, masalah pertama yang dihadapi pemerintah untuk membangun infrastruktur keretaapi adalah dana. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek prioritas itu sangat besar. Dedy mencontohkan, proyek keretaapi TransSumatra yang ditargetkan Jokowi bergulir Maret 2015 membutuhkan anggaran hingga Rp 41,1 triliun. Masalah serupa juga terjadi pada proyek sepur TransKalimantan dan TransSulawesi. Ia bilang, kebutuhan dana untuk kedua proyek tersebut masing-masing sekitar Rp 35 triliun. "Proyek-proyek ini membutuhkan dana besar. Jadi, sedang dilihat apakah pemerintah bisa mencukupi kebutuhan dana itu," kata Dedy akhir pekan lalu.