JAKARTA. Pemerintah mengubah skema pendanaan proyek kereta bandar udara (bandara) yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Jika sebelumnya, proyek senilai Rp 26 triliun ini akan menggunakan skema pendanaan kerjasama pemerintah swasta dengan porsi pembiayaan 55% oleh pemerintah. Kini sepenuhnya akan diserahkan kepada swasta. Tak hanya itu, pemerintah juga memutuskan pekerjaan proyek maupun pembebasan lahan bakal di garap oleh swasta murni. "Proyek kereta bandara akan ditawarkan ke swasta murni karena ini sudah komersial," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, akhir pekan lalu. Menurut Hermanto dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bakal dialihkan untuk membiayai proyek kereta lain, seperti di Sumatera serta Sulawesi. Tapi ia belum memerinci proyek kereta di luar Pulau Jawa tersebut.
Proyek kereta Bandara Soetta-Halim ke swasta
JAKARTA. Pemerintah mengubah skema pendanaan proyek kereta bandar udara (bandara) yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Jika sebelumnya, proyek senilai Rp 26 triliun ini akan menggunakan skema pendanaan kerjasama pemerintah swasta dengan porsi pembiayaan 55% oleh pemerintah. Kini sepenuhnya akan diserahkan kepada swasta. Tak hanya itu, pemerintah juga memutuskan pekerjaan proyek maupun pembebasan lahan bakal di garap oleh swasta murni. "Proyek kereta bandara akan ditawarkan ke swasta murni karena ini sudah komersial," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, akhir pekan lalu. Menurut Hermanto dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bakal dialihkan untuk membiayai proyek kereta lain, seperti di Sumatera serta Sulawesi. Tapi ia belum memerinci proyek kereta di luar Pulau Jawa tersebut.