JAKARTA. Setelah sempat nasibnya tak jelas di awal jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini proyek kereta api pengangkut batubara di Kalimantan mulai menemukan titik terang. Pemerintah mulai menunjukkan sinyal untuk kembali melanjutkan proyek senilai Rp 50 triliun tersebut. Tapi, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Priatna mengatakan, ada beberapa hal yang akan diubah oleh pemerintah dari proyek tersebut. Salah satunya, fungsi angkut. Dedy mengatakan, jika awalnya proyek kereta api dengan rute Puruk Cahu- Batanjuang- Bangkuang, Kalimantan Tengah tersebut dirancang untuk mengangkut batubara, tapi nantinya fungsi angkut tersebut akan diubah. Selain digunakan untuk batubara, rencananya, kereta api tersebut juga akan digunakan untuk mengangkut penumpang.
Proyek kereta batubara Kalimantan dilanjutkan
JAKARTA. Setelah sempat nasibnya tak jelas di awal jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini proyek kereta api pengangkut batubara di Kalimantan mulai menemukan titik terang. Pemerintah mulai menunjukkan sinyal untuk kembali melanjutkan proyek senilai Rp 50 triliun tersebut. Tapi, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Priatna mengatakan, ada beberapa hal yang akan diubah oleh pemerintah dari proyek tersebut. Salah satunya, fungsi angkut. Dedy mengatakan, jika awalnya proyek kereta api dengan rute Puruk Cahu- Batanjuang- Bangkuang, Kalimantan Tengah tersebut dirancang untuk mengangkut batubara, tapi nantinya fungsi angkut tersebut akan diubah. Selain digunakan untuk batubara, rencananya, kereta api tersebut juga akan digunakan untuk mengangkut penumpang.