KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkatung-katung hampir dua tahun lebih, nasib megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlahan mulai melaju. Setidaknya, Bank Pembangunan China atau China Development Bank (CDB) mulai mengucurkan dana pinjaman tahap pertama untuk megaproyek tersebut, pekan lalu. Tumiyana, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), mengungkapkan, CDB telah mengucurkan pinjaman sekitar US$ 170 juta atau setara dengan Rp 2,28 triliun. WIKA adalah salah satu BUMN anggota konsorsium kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC). Namun, memang, dana pinjaman tahap awal yang sudah cair itu relatif kecil. Nilai itu hanya sekitar 15% dari komitmen pinjaman tahap pertama yang bernilai US$ 1 miliar. Adapun nilai total pinjaman yang dijanjikan CDB untuk proyek ini US$ 5,9 miliar atau setara sekitar Rp 81 triliun. Kendati "kecil", Tumiyana berjanji, pihaknya akan mempercepat pelaksanaan konstruksi proyek kereta cepat setelah cairnya pinjaman.
Proyek kereta cepat perlahan melaju
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkatung-katung hampir dua tahun lebih, nasib megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlahan mulai melaju. Setidaknya, Bank Pembangunan China atau China Development Bank (CDB) mulai mengucurkan dana pinjaman tahap pertama untuk megaproyek tersebut, pekan lalu. Tumiyana, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), mengungkapkan, CDB telah mengucurkan pinjaman sekitar US$ 170 juta atau setara dengan Rp 2,28 triliun. WIKA adalah salah satu BUMN anggota konsorsium kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC). Namun, memang, dana pinjaman tahap awal yang sudah cair itu relatif kecil. Nilai itu hanya sekitar 15% dari komitmen pinjaman tahap pertama yang bernilai US$ 1 miliar. Adapun nilai total pinjaman yang dijanjikan CDB untuk proyek ini US$ 5,9 miliar atau setara sekitar Rp 81 triliun. Kendati "kecil", Tumiyana berjanji, pihaknya akan mempercepat pelaksanaan konstruksi proyek kereta cepat setelah cairnya pinjaman.