Proyek kereta cepat sudah hitung tanah labil



JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan desain jembatan dan terowongan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah memperhitungkan tanah labil di daerah yang dilalui jalur kereta ini. Alhasil, ia tak khawatir adanya risiko pembengkakan investasi proyek ini lantaran ada masalah tanah labil di sekitar lokasi proyek.

"Masalah itu pasti sudah dicek secara teknis. Mereka (investor China) sudah pengalaman membangun kereta cepat yang panjangnya 20.000 kilometer, tidak perlu ragu," kata Rini kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menyatakan, kondisi geologis di daerah yang akan dilintasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tergolong labil dan rawan, terutama untuk jembatan dan terowongan kereta. Padahal, kata Basuki, pengecekan desain jembatan dan terowongan penting dilakukan untuk memperhitungkan pergeseran tanah di sekitar lokasi proyek. Maklum, di jalur Jakarta-Bandung ada beberapa titik yang tanahnya labil.


Bila ternyata desain jembatan dan terowongan proyek kereta cepat tak sesuai standar keselamatan yang ditetapkan, maka pemerintah perlu merevisi desain proyek sehingga perlu waktu lebih lama lagi. Masalah itu juga berpotensi membuat investasi membengkak. Apalagi, komitmen pinjaman sudah diteken.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie