JAKARTA. Penurunan harga batubara dunia membuat industri batubara dalam negeri merosot. Pasalnya, harga batubara yang saat ini tidak mencapai US$ 60 per ton, sudah tidak memenuhi syarat ekonomis. Meski harga batubara kembali ke tahun 2007, ketika itu, biaya yang diperlukan tidak sebesar saat ini. Sedangkan sekarang, biaya produksi lebih tinggi setelah mengalami inflasi dan terpapar pelemahan rupiah. "Misalnya tambang di lokasi x dulu harga $110 dengan cadangan 30 juta ton. Harga US$ 30 dengan cadangan 10 juta ton sudah bagus karena itu yang efisien untuk menjadi komersial dan diproduksi. Tetapi harga sekarang sudah tidak efisien lagi, keadannya sudah tidak seperti itu," ujar Errianto Pardede, Sekretaris Perusahaan PT Delta Dunia Tbk (DOID) pada KONTAN pekan lalu.
Proyek listrik 35.000 MW bantu industri batubara
JAKARTA. Penurunan harga batubara dunia membuat industri batubara dalam negeri merosot. Pasalnya, harga batubara yang saat ini tidak mencapai US$ 60 per ton, sudah tidak memenuhi syarat ekonomis. Meski harga batubara kembali ke tahun 2007, ketika itu, biaya yang diperlukan tidak sebesar saat ini. Sedangkan sekarang, biaya produksi lebih tinggi setelah mengalami inflasi dan terpapar pelemahan rupiah. "Misalnya tambang di lokasi x dulu harga $110 dengan cadangan 30 juta ton. Harga US$ 30 dengan cadangan 10 juta ton sudah bagus karena itu yang efisien untuk menjadi komersial dan diproduksi. Tetapi harga sekarang sudah tidak efisien lagi, keadannya sudah tidak seperti itu," ujar Errianto Pardede, Sekretaris Perusahaan PT Delta Dunia Tbk (DOID) pada KONTAN pekan lalu.