KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target Pemerintah untuk merampungkan megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt meleset. Target tersebut mundur menjadi tahun 2025 bahkan estimasi terakhir proyek prestisius ini kembali molor hingga tahun 2029 lantaran permintaan listrik yang tak setinggi harapan seiring pertumbuhan ekonomi yang melandai. Menanggapi hal ini, Direktur Independen PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) Petrus Nugroho tidak menampik molornya megaproyek ini tentunya berdampak pada kinerja KBLM sebagai emiten kabel. Baca Juga: Tender kabel PLN mundur, jadi batu sandungan industri kabel di tahun 2019 lalu
Petrus mengaku, dalam jangka pendek sebenarnya permintaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga sedang menurun.