KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan. Namun, upaya tersebut tidak mudah lantaran beberapa proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia masih mengalami kendala. Asal tahu saja, pemerintah menargetkan porsi EBT dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN di tahun 2025 sebanyak 23%. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, berdasarkan kajian pihaknya, perlu ada penambahan kapasitas pembangkit EBT sebanyak 14 gigawatt (GW) sampai 15 GW untuk mencapai target RUEN tersebut.
Proyek listrik yang tersendat harus diselesaikan untuk dorong energi terbarukan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan. Namun, upaya tersebut tidak mudah lantaran beberapa proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia masih mengalami kendala. Asal tahu saja, pemerintah menargetkan porsi EBT dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN di tahun 2025 sebanyak 23%. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, berdasarkan kajian pihaknya, perlu ada penambahan kapasitas pembangkit EBT sebanyak 14 gigawatt (GW) sampai 15 GW untuk mencapai target RUEN tersebut.