KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bocornya rekaman pembicaraan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menjadi buah bibir. Banyak kalangan menduga bahwa rekaman tersebut berkenaan dengan bagi-bagi fee proyek gas. Selain itu, yang menjadi sorotan besar atas rekaman itu adalah, disebutnya nama Ari Soemarno yang tidak lain adalah kakak dari Rini Soemarno. Anggota Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir menilai, konten rekaman antara Rini Soemarno dan Sofyan Basir adalah proyek storage LNG di Bojonegara, Cilegon, yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM). Dalam pengetahuan Inas, pemegang saham BMS adalah Kalla Grup dan Ari Soemarno, yakni kakak dari Rini Soemarno. Perusahaan ini bekerjasama dengan Mitsui dan Tokyo Gas dengan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Inas juga mendapat informasi, bahwa Kalla Grup dan Ari Soemarno hanya bermodalkan tanah di Bojonegara. Sedangkan seluruh pendanaan akan ditanggung oleh Mitsui dan Tokyo Gas.
Proyek LNG Bojonegara milik BSM akhirnya batal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bocornya rekaman pembicaraan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menjadi buah bibir. Banyak kalangan menduga bahwa rekaman tersebut berkenaan dengan bagi-bagi fee proyek gas. Selain itu, yang menjadi sorotan besar atas rekaman itu adalah, disebutnya nama Ari Soemarno yang tidak lain adalah kakak dari Rini Soemarno. Anggota Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir menilai, konten rekaman antara Rini Soemarno dan Sofyan Basir adalah proyek storage LNG di Bojonegara, Cilegon, yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM). Dalam pengetahuan Inas, pemegang saham BMS adalah Kalla Grup dan Ari Soemarno, yakni kakak dari Rini Soemarno. Perusahaan ini bekerjasama dengan Mitsui dan Tokyo Gas dengan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Inas juga mendapat informasi, bahwa Kalla Grup dan Ari Soemarno hanya bermodalkan tanah di Bojonegara. Sedangkan seluruh pendanaan akan ditanggung oleh Mitsui dan Tokyo Gas.