Proyek LRT angkat kinerja ADHI



JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kian percaya diri menjalani bisnis di akhir tahun ini. Emiten konstruksi pelat merah itu memprediksi, target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 18,7 triliun bisa tercapai. Sebab, pemerintah menunjuk ADHI untuk menggarap proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT).

Direktur ADHI, Adji Satmoko memperkirakan, tahun ini ADHI akan mendapat kontrak baru dari proyek LRT tahap I senilai Rp 7 triliun. "Target kami sekarang di luar proyek LRT," kata dia, Selasa (22/9). Adji memperkirakan total nilai kontrak proyek LRT dua tahap bisa mencapai Rp 26 triliun. Nilai tersebut akan menjadi sumber pendapatan kontrak baru ADHI tahun ini dan tahun depan.

Namun, nilai tersebut baru perkiraan saja. Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan mengatakan, kebutuhan dana untuk proyek LRT masih akan dihitung bersama Kementerian Perhubungan. Pasalnya, proyek tersebut bersifat financing bukan investasi perseroan.


Proses desain dan perhitungan nilai proyek memakan waktu tiga bulan. "Sebelum Natal, kami berharap sudah dapat kontrak baru LRT tahap pertama," kata Kiswodarmawan. ADHI akan menghargai penugasan yang diberikan pemerintah.

Adapun perhitungan nilai proyek besar tersebut akan dilakukan secara efisien. Kontrak Baru Hingga pertengahan September tahun ini, ADHI telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 9,7 triliun. ADHI yakin, dalam sisa empat bulan terakhir ini target kontrak baru sebesar Rp 18,7 triliun dapat tercapai tanpa mengandalkan proyek LRT.

Dengan asumsi meraih kontrak LRT tahap I sebesar Rp 7 triliun, maka total kontrak baru yang didapat ADHI tahun ini mencapai Rp 25,7 triliun. Sekretaris Perusahaan ADHI, Ki Syahgolang Permata mengatakan, pihaknya belum merevisi target kontrak baru.

ADHI masih akan melihat perkembangan terakhir. Yang pasti, ADHI masih terus membidik proyek infrastruktur pemerintah. Soal dukungan pendanaan, ADHI bakal mendapatkan suntikan modal dari pemerintah melalui skema penyertaan modal negara (PNM). ADHI mendapat restu pemegang saham untuk menggelar rights issue Rp 2,7 triliun pada awal Oktober nanti.

Dana itu akan dipakai untuk menggarap proyek LRT dan lainnya. "Kami akan bangun properti, misalnya parking ride dan apartemen di stasiun sebagai transit bagi orang yang datang dari luar kota seperti Bandung," jelas Kiswodarmawan. Analis Ciptadana Securities, Arief Budiman dalam riset 17 September 2015 menilai, rencana rights issue ADHI cukup positif. Aksi ini akan memberi banyak ruang bagi ADHI untuk bertumbuh lebih cepat.

Melihat prospek itu, Ciptadana mengerek target pendapatan dan laba bersih ADHI tahun ini masing-masing jadi Rp 10,94 triliun dan Rp 467 miliar. Prediksi sebelumnya Rp 9,86 triliun dan Rp 435 miliar. Arief merekomendasikanbuy saham ADHI dengan target Rp 2.800. Kemarin, harga ADHI naik 0,95% ke Rp 2.125 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie