Proyek LRT angkat prospek Adhi Karya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akhirnya bernapas lega. Emiten konstruksi pelat merah ini memperoleh pembayaran perdana proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) untuk rute Bogor, Depok dan Bekasi. Pembayaran diberikan oleh PT Kereta Api Indonesia, kemarin (8/3).

Nilai pembayaran yang diterima ADHI mencapai Rp 3,43 triliun. Selanjutnya, pembayaran kedua diperkirakan cair pada akhir tahun nanti. "Jadwal pembayarannya sekitar Oktober hingga Desember yang akan datang," kata Direktur Keuangan ADHI Harris Gunawan, kepada KONTAN, kemarin. Nilai kontrak ADHI dan KAI di proyek LRT cukup besar, yakni Rp 22 triliun.

Sejatinya, jadwal pembayaran proyek LRT agak terlambat. Sebab, di awal bulan lalu, manajemen ADHI mengatakan akan menerima pembayaran proyek LRT dalam dua minggu sejak ditandatanganinya perjanjian dengan KAI.


Respons investor

Investor di pasar saham merespons positif pembayaran proyek LRT. Harga saham ADHI pada perdagangan kemarin ditutup melonjak 5,17% menjadi Rp 2.440 per saham. Sejak awal tahun ini hingga kemarin (ytd), harga saham ADHI menanjak 29,44%.

Pencapaian ADHI juga sejalan dengan pertumbuhan saham sektor konstruksi. Harga saham konstruksi sudah meningkat 5,10% (ytd), melampaui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,37% (ytd). 

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, LRT merupakan salah satu proyek utama ADHI. Pembayaran yang diterima merupakan sentimen positif bagi emiten ini. "Artinya, sudah ada kejelasan dari proyek itu," kata William kepada KONTAN, Kamis (8/3).

Namun, William mengingatkan, butuh waktu bagi ADHI untuk membangun proyek tersebut. Di sisi lain, banyak yang harus dilakukan ADHI, terutama membidik proyek lain pada tahun ini.

Menurut William, dalam jangka menengah dan panjang, emiten sektor konstruksi memiliki prospek cukup bagus. Apalagi pemerintah masih fokus mengembangkan jaringan infrastruktur. Imbas paling besar tentunya dinikmati sektor konstruksi.

Saham ADHI dinilai masih layak dikoleksi dalam jangka menengah dan panjang. William merekomendasikan buy ADHI dengan target tahun ini senilai Rp 3.000 per saham.

Mengacu data Bloomberg, sebanyak 14 dari 18 analis memberi rekomendasi buy saham ADHI. Adapun tiga analis menyarankan hold dan satu analis memasang rekomendasi sell ADHI.

Rata-rata target konsensus analis terhadap saham ADHI senilai Rp 2.533 per saham. Mengacu harga penutupan kemarin di posisi Rp 2.440 per saham, saham ADHI masih berpotensi naik 3,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini