Proyek LRT masih tersendat



KONTAN.CO.ID - Tiga bulan menjelang akhir tahun, proyek Light Rail Transit (LRT) di Jakarta masih tersendat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masih banyak yang perlu didiskusikan soal proyek ini.

"LRT ini kan masih banyak, izin harus sinkronisasi antara Jakpro dengan LRT dari Cibubur Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi)," kata Luhut di Gedung Menko Kemaritiman, Jumat (15/9).

Sinkronisasi terkait trase yang akan ditempatkan di Dukuh Atas masih didiskusikan dan akan diputuskan pada Selasa nanti. Skema pendanaan proyek ini pun masih dalam pembicaraan. "Masih terus dihitung, angka kita ini kan belum final, bisa juga kalo Jakpro yang terus, LRT yang berhenti, cost-nya berkurang karena perpres-nya berhenti sampai di sana," lanjut Luhut.


Sebelumnya, CIMB Niaga berniat masuk ke proyek ini dengan menyiapkan dana Rp 2 triliun. Selain itu, investor dari Singapura juga akan mengeluarkan dana sebesar Rp 2 triliun.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh KONTAN, total dana yang diperlukan untuk membangun sarana dan prasarana tersebut mencapai Rp 26,7 triliun dengan sumber pinjaman fasiltias kredit perbankan dan lembaga keuangan BUMN sebesar Rp 18 triliun.

Menurutnya, karena ini pengalaman pertama jadi harus teliti, jangan sampai ada detail yang salah. "Legalnya jangan salah, hitung-hitungannya jangan salah," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati