JAKARTA. Pemerintah memastikan akan mulai membangun proyek Light Rapid Transport (LRT) tahun ini. Namun, hingga kini Presiden Joko Widodo belum mengeluarkan surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait hal tersebut. Meski demikian, pemerintah sudah sepakat menunjuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai pelaksana proyek. Menteri Perhubungan Ignatius Jonan bilang, proyek ini akan dilakukan dalam dua tahap. Dimana yang baru diputuskan pelaksanaannya saat ini baru untuk tahap pertama. Dalam tahap ini, LRT akan dibangun dua koridor yang membentang dari Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Grogol dengan panjang hingga 40 kilometer. "Dua rute itu yang paling siap dikerjakan,"ujar Jonan, Rabu (20/5) di Istana Negara, Jakarta. Mengenai tarif, pemerintah sepakat akan menetapkan harga Rp 30.000. Dengan asumsi tarif setiap kilometernya sebesar Rp 1.000. Sementara itu, Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan mengatakan rute tersebut dipilih karena Jokowi yang meminta. Menurutnya, proyek ini akan segera ground breaking pada tanggal 17 Agustus nanti. Saat ini pihaknya masih persiapan, termasuk pengadaan Kereta apinya. "Kita tinggal menunggu Kepres, salah satunya tentang penunjukan Kami sebagai pelaksana," kata Kiswodarmawan. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 24,95 miliar, yang terdiri dari Rp 12 miliar untuk tahap pertama dan Rp 8,54 miliar untuk tahap kedua termasuk diantaranya investasi untuk properti sebesar Rp 4,3 triliun. Dana itu akan dipenuhi 70% dari dana internal ADHI, sisanya dari pinjaman swasta. Berdasarkan kajian, proyek ini memiliki nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,72%, dengan jangka waktu payback period selama 11,15 tahun. Adapun LRT ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Proyek LRT tunggu keppres ditandatangani Jokowi
JAKARTA. Pemerintah memastikan akan mulai membangun proyek Light Rapid Transport (LRT) tahun ini. Namun, hingga kini Presiden Joko Widodo belum mengeluarkan surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait hal tersebut. Meski demikian, pemerintah sudah sepakat menunjuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai pelaksana proyek. Menteri Perhubungan Ignatius Jonan bilang, proyek ini akan dilakukan dalam dua tahap. Dimana yang baru diputuskan pelaksanaannya saat ini baru untuk tahap pertama. Dalam tahap ini, LRT akan dibangun dua koridor yang membentang dari Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Grogol dengan panjang hingga 40 kilometer. "Dua rute itu yang paling siap dikerjakan,"ujar Jonan, Rabu (20/5) di Istana Negara, Jakarta. Mengenai tarif, pemerintah sepakat akan menetapkan harga Rp 30.000. Dengan asumsi tarif setiap kilometernya sebesar Rp 1.000. Sementara itu, Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan mengatakan rute tersebut dipilih karena Jokowi yang meminta. Menurutnya, proyek ini akan segera ground breaking pada tanggal 17 Agustus nanti. Saat ini pihaknya masih persiapan, termasuk pengadaan Kereta apinya. "Kita tinggal menunggu Kepres, salah satunya tentang penunjukan Kami sebagai pelaksana," kata Kiswodarmawan. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 24,95 miliar, yang terdiri dari Rp 12 miliar untuk tahap pertama dan Rp 8,54 miliar untuk tahap kedua termasuk diantaranya investasi untuk properti sebesar Rp 4,3 triliun. Dana itu akan dipenuhi 70% dari dana internal ADHI, sisanya dari pinjaman swasta. Berdasarkan kajian, proyek ini memiliki nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,72%, dengan jangka waktu payback period selama 11,15 tahun. Adapun LRT ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News