JAKARTA. Penyelesaian proyek pabrik semen baru PT Semen Gresik Tbk (SMGR) di Sulawesi yang tertunda menyebabkan perusahaan pelat merah ini harus merogoh kocek lebih dalam. "Terjadi penambahan biaya akibat penundaan pembangunan pabrik. Sekarang kita masih menghitung nilainya," jelas Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman saat dihubungi Kontan, Senin (3/10).Sayang, ia masih belum mau membeberkan berapa besar penambahan biaya di proyek tersebut. "Masih dihitung oleh tim operasional. Tapi memang ada potensi pembengkakan," elaknya. Untuk menutupi pembengkakan biaya ini, SMGR akan mendanainya dari kas internal.Asal tahu saja, pembangunan proyek semen SMGR yang berada di Tonasa Sulawesi sebelumnya ditargetkan kelar di akhir 2011, namun direvisi menjadi pertengahan tahun mendatang. Menurut Ahyanizzaman molornya penyelesaian pabrik tersebut akibat faktor cuaca yang mengakibatkan penundaan pengangkutan peralatan pabrik dari luar pulau Sulawesi, serta penundaan pekerjaan konstruksi di area proyek.Sementara itu, untuk pembangunan pabrik semen baru di Pulau Jawa, manajemen SMGR optimis bakal rampung di akhir tahun ini. "Itu lebih cepat dari target yang diputuskan yaitu di awal 2012. Sehingga produksi ekonomisnya bisa awal tahun depan," lanjutnya.Sebagai catatan, SMGR saat ini tengah membangun dua pabrik baru di pulau Jawa dan pulau Sulawesi. Kedua pabrik tersebut berkapasitas terpasang 2 x 2,5 juta ton per tahun, dengan nilai investasi US$ 670 juta. Pembangunan pabrik seharusnya dilaksanakan mulai tahun 2008 sampai tahun 2012 untuk pabrik yang berlokasi di Pulau Jawa, dan mulai tahun 2008 sampai tahun 2011 untuk pabrik yang belokasi di Pulau Sulawesi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Proyek molor, biaya pembangunan yang ditanggung SMGR membengkak
JAKARTA. Penyelesaian proyek pabrik semen baru PT Semen Gresik Tbk (SMGR) di Sulawesi yang tertunda menyebabkan perusahaan pelat merah ini harus merogoh kocek lebih dalam. "Terjadi penambahan biaya akibat penundaan pembangunan pabrik. Sekarang kita masih menghitung nilainya," jelas Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman saat dihubungi Kontan, Senin (3/10).Sayang, ia masih belum mau membeberkan berapa besar penambahan biaya di proyek tersebut. "Masih dihitung oleh tim operasional. Tapi memang ada potensi pembengkakan," elaknya. Untuk menutupi pembengkakan biaya ini, SMGR akan mendanainya dari kas internal.Asal tahu saja, pembangunan proyek semen SMGR yang berada di Tonasa Sulawesi sebelumnya ditargetkan kelar di akhir 2011, namun direvisi menjadi pertengahan tahun mendatang. Menurut Ahyanizzaman molornya penyelesaian pabrik tersebut akibat faktor cuaca yang mengakibatkan penundaan pengangkutan peralatan pabrik dari luar pulau Sulawesi, serta penundaan pekerjaan konstruksi di area proyek.Sementara itu, untuk pembangunan pabrik semen baru di Pulau Jawa, manajemen SMGR optimis bakal rampung di akhir tahun ini. "Itu lebih cepat dari target yang diputuskan yaitu di awal 2012. Sehingga produksi ekonomisnya bisa awal tahun depan," lanjutnya.Sebagai catatan, SMGR saat ini tengah membangun dua pabrik baru di pulau Jawa dan pulau Sulawesi. Kedua pabrik tersebut berkapasitas terpasang 2 x 2,5 juta ton per tahun, dengan nilai investasi US$ 670 juta. Pembangunan pabrik seharusnya dilaksanakan mulai tahun 2008 sampai tahun 2012 untuk pabrik yang berlokasi di Pulau Jawa, dan mulai tahun 2008 sampai tahun 2011 untuk pabrik yang belokasi di Pulau Sulawesi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News