Proyek molor, PLN kecewa dengan kontraktor China



JAKARTA. PT PLN mengaku kecewa dengan kontraktor proyek dari China yang mengerjakan proyek pembangkit listrik yang tak sesuai dengan target.

Rasa kecewa ini disampaikan oleh Direktur Konstruksi PLN, Nasri Sebayang di Jakarta, Rabu (11/4). Menurut Nasri, banyak proyek pembangkit oleh kontraktor China molor dari target yang ditetapkan PLN.

Padahal, saat proses tender, banyak kontraktor dari negara lain mengajukan proposal, mulai dari kontraktor asal Korea, Jepang, Malaysia dan juga India. "Tetapi pemenangnya kontraktor dari China, karena mereka memberikan harga yang kompetitif," kata Nasri.


Meski kecewa dengan kontraktor China, tapi PLN tidak antipati terhadap China. "Yang penting adalah perbaikan ke depannya, karena tidak semua perusahaan China jelek. Kami akan seleksi mana yang pantas," tegas Nasri.

Setidaknya ada lima pembangkit yang memakai kontraktor dan teknologi dari China yang menjadi icon proyek pembangkit 10.000 MW tahap I. "Menjadi icon karena lima pembangkit itu memiliki teknologi yang mumpuni dan beda dengan yang lainnya," jelas Nasri.

Kelima pembangkit proyek itu adalah; PLTU 2 Jawa Tengah-Adipala ( 1 x 660 MW), PLTU 3 Jawa Timur-Tanjung Awar-awar ( 2 x 350 MW), PLTU 2 Jawa Barat -Pelabuhan Ratu ( 3 x 350 MW), PLTU Tenayan-Riau ( 2 x 110 MW) dan PLTU Kaltim-Teluk Balikpapan ( 2 x 110 MW).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri