Proyek monorail Jakarta hari ini dibangun



JAKARTA. Bila tidak ada halangan, Rabu ini (16/10), PT Jakarta Monorail bakal melaksanakan tiang pancang perdana proyek monorel Jakarta. Proyek yang sempat mangkrak ini bakal menjadi salah satu transportasi massal di Jakarta setelah mass rapid transportation (MRT) yang pengerjaan proyeknya juga baru saja dimulai dan KRL Jabodetabek.

Untuk memulai pengerjaan proyek ini, Jakarta Monorail menggandeng kontraktor asal negeri Tirai Bambu, China Communication Construction Company Ltd (CCCC) dan perusahaan plat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT). "Tahap awal proyek tiang pancang dari Setiabudi Utara sampai Dukuh Atas digarap Waskita Karya untuk pekerjaan substructure," kata Bovanantoo, Direktur Teknik Jakarta Monorel kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

CCCC sendiri bakal menggandeng Waskita Karya untuk mengerjakan proyek bernilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 15 triliun sampai Rp 16 triliun. Nantinya, perusahaan asal China itu akan mengerjakan proyek utama Jakarta Monorail, seperti pembangunan jalur monorel dan tiang-tiang penyangga jalur monorel.


Adapun Waskita Karya mendapat bagian menggarap sub proyek, terutama untuk jalur hijau (green line) sepanjang 14,8 kilometer (km) yang bakal melewati 15 stasiun. Sayang, Bovanantoo tidak merinci tipe sub proyek yang akan dikerjakan oleh Waskita Karya.

Munib Lusianto, Hubungan Investor PT Waskita Karya membenarkan pihaknya bakal terlibat pada penanaman tiang pancang perdana di kawasan Setiabudi, Kuningan. Sayang, ia masih merahasiakan nilai kontrak yang diraih dari proyek transportasi ini. "Kontrak proyek ini selanjutnya akhir 2013 atau awal 2014. Kontraknya nanti di atas Rp 100 miliar," bebernya.

Jakarta Monorail sendiri menargetkan bisa menyelesaikan proyek monorail jalur hijau bisa selesai selama tiga tahun ke depan. Sehingga, warga Jakarta bisa menikmati moda transportasi massal ini di tahun 2016.

Setelah proyek jalur hijau ini selesai, Jakarta Monorail langsung melanjutkan pembangunan jalur biru (blue line) sepanjang 14,2 km. Untuk membangun konstruksi dua koridor tersebut, Bovanantoo memperkirakan bakal menghabiskan dana sekitar US$ 890 juta.Menurut Bovanantoo, meski saat ini sudah tertanam tiang pancang proyek monorel yang digarap pada tahun 2008, sejumlah tiang pancang yang dibangun di beberapa ruas di jalan utama Jakarta terancam tidak bisa dipakai.

Nantinya, kelayakan pilar penyangga jalur monorel ini bakal melalui uji kelayakan yang dilakukan oleh CCCC. Nantinya, untuk tahap awal, pelaksanaan tiang pancang perdana bakal memakai pilar penyangga yang baru. "Desainnya berbeda. Dulu kami membuat asumsi kereta medium large, sekarang lebih berat jadi mau tidak mau diganti," paparnya.

Bila tiang lama tidak mampu menyangga beban dengan desain baru, akan diusahakan untuk menambah kekuatannya. Namun jika ternyata biaya penambahan kekuatan itu lebih besar dari pembangunan tiang baru, tiang lama akan dipakai.

Awal bulan ini, PT Jakarta Monorel sudah meneken perjanjian dengan CCCC. Kerjasama ini meliputi pengadaan sistem dan kereta, serta pembangunan pabrik perakitan kereta serta fasilitas pendukung seperti mal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon