Proyek Myanmar mandek, Wika Beton hanya minoritas



JAKARTA. Realisasi pembangunan pabrik beton di Myanmar yang tak kunjung berjalan, tidak diambil pusing PT Wijaya Karya Beton Tbk (Wika Beton).Pasalnya, anak usaha dari PT Wijaya Karya Tbk (Wika) ini hanya menguasai saham minoritas dari perjanjian kerja sama yang dijalinnya dengan perusahaan lokal Myanmar, United Mercury Group (UMG). Adapun, menurut Sekretaris Perusahaan WTON, Puji Haryadi, perseroan hanya memiliki 5% dari perusahaan patungan tersebut.

"Kami masih konsentrasi ke domestik, tidak terlalu berpengaruh ke kinerja kami," tambahnya.Rencananya, pabrik beton yang akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare ini akan menelan investasi sebesar Rp 200 miliar. Pabrik ini akan memiliki dua jalur produksi dengan kapasitas produksi sebesar 67.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie