Proyek pabrik karet sintesis Chandra Asri berjalan



JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus berupaya melanjutkan ekspansi bisnis yang sudah direncanakan, meski kondisi bisnis tengah lesu. Salah satunya dengan melanjutkan pembangunan pabrik karet sintesis tahun depan bernilai US$ 435 juta. Ini adalah hasil kolaborasi dengan produsen ban Prancis, Michelin di perusahaan patungan: PT Synthetic Rubber Indonesia.

Harry Tamin, Hubungan Investor Chandra Asri Petrochemichal memastikan rencana pembangunan pabrik tersebut masih sesuai jadwal yakni bisa beroperasi 2018. "Saat ini sedang berjalan  land clearing dan land operation," kata Harry kepada KONTAN, Selasa (27/10).

Rencana bisnis tersebut terasa kontras bila melihat kondisi bisnis saat ini. Chandra Asri harus bisa puasa produksi untuk sementara waktu. Soalnya, perusahaan ini tengah menghentikan produksi etilena serta polietilena lantaran ada perawatan mesin produksi.


Selain itu, manajemen Chandra Astri juga tengah menyesuaikan proses produksi naptha cracker dari mesin lama ke mesin baru. Nah, kedua proses ini butuh waktu 90 hari atau tiga bulan yang berlangsung sejak September 2015.

Sayang, Harry tidak merinci kapasitas produksi dari masing-masing produk Chandra Asri tersebut. Yang  jelas, dengan kondisi tersebut, Chandra Asri terpaksa mengoreksi pendapatan sampai akhir tahun ini sebesar 25% dari pencapaian 2014.

Bila dilihat, proyeksi penurunan pendapatan di akhir 2015 lebih kecil ketimbang hasil pendapatan di semester I-2015 yang tercatat US$ 799,82 juta, atau terpangkas 38,5% dari pendapatan semester I-2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia