JAKARTA. Distributor alat berat asal China, PT Sany Perkasa berencana membangun pabrik perakitan alat berat pada tahun 2017. Lokasi yang mereka pilih sebagai tempat untuk bangun pabrik adalah Batam, Kepulauan Riau. Saat ini Sany Perkasa yang merupakan anak usaha PT Jakarta International Machinery Centre (Jimac) sedang mencari modal sekitar US$ 200 juta. Selain modal, Benny Kurnijaya, Chairperson PT Jimac bilang, sedang mengkaji prospek bisnis pasar alat berat ke depan. Sekadar catatan, untuk merealisasikan rencana ini, manajemen Sany Perkasa mulai mengeluarkan dana sekitar US$ 50 juta untuk pembebasan lahan seluas 17 hektare plus pembangunan pabrik tahap awal. Selain pabrik, perusahaan ini akan membangun pusat logistik. "Dana kami baru separuh, jadi kami harus mengumpulkan dana US$ 90 juta–US$ 100 juta lagi. Jika sudah ada baru kami realisasikan rencana itu tahun 2017," kata Benny kepada KONTAN Minggu (17/1).
Proyek pabrik Sany mengacu penjualan 2016
JAKARTA. Distributor alat berat asal China, PT Sany Perkasa berencana membangun pabrik perakitan alat berat pada tahun 2017. Lokasi yang mereka pilih sebagai tempat untuk bangun pabrik adalah Batam, Kepulauan Riau. Saat ini Sany Perkasa yang merupakan anak usaha PT Jakarta International Machinery Centre (Jimac) sedang mencari modal sekitar US$ 200 juta. Selain modal, Benny Kurnijaya, Chairperson PT Jimac bilang, sedang mengkaji prospek bisnis pasar alat berat ke depan. Sekadar catatan, untuk merealisasikan rencana ini, manajemen Sany Perkasa mulai mengeluarkan dana sekitar US$ 50 juta untuk pembebasan lahan seluas 17 hektare plus pembangunan pabrik tahap awal. Selain pabrik, perusahaan ini akan membangun pusat logistik. "Dana kami baru separuh, jadi kami harus mengumpulkan dana US$ 90 juta–US$ 100 juta lagi. Jika sudah ada baru kami realisasikan rencana itu tahun 2017," kata Benny kepada KONTAN Minggu (17/1).