Proyek Palapa Ring timur terhambat infrastruktur



Jakarta. Pengerjaan Palapa Ring Paket Timur bakal lebih sulit dibandingkan paket lain., Hal ini lantaran medan yang dihadapi berbeda dengan dua paket lainnya, barat dan tengah. Salah satu alasannya adalah infrastruktur di Indonesia Timur yang masih kurang.

"Di timur itu yang berat adalah pembangunan di dalam (darat). Soalnya syarat terbangun itu harus ada infrastruktur jalan. Nah, di sana (yang dilintasi kabel) belum ada infrastruktur jalan," ujar Anang Latif Ketua Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring di Jakarta, Senin (29/8/2016).

Untuk itu, Anang akan berkonsolidasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Agar pemasangan kabel optik dan pembangunan infrastruktur jalan nantinya selaras. "Kami akan ikuti jadwalnya PUPR," tambahnya.


Namun, apabila pekerjaan pemasangan kabel optik lebih cepat, pihaknya juga sudah mencari alternatif. Dia mengatakan akan menggunakan teknologi penginderaan jauh untuk memetakan lintasan. Caranya dengan menggunakan teknologi micro wave radiometer.

"Kapasitas kami cukup besar, untuk kebutuhan Papua terpenuhi," lanjutnya.

Sehingga, apabila infrastruktur kabel optik nantinya terpasang, pembangunan infrastruktur lainnya juga bisa menyesuaikan.

Selain itu, Anang mengatakan pembangunan di darat itu tak seberat pengerjaan di laut. Sebab, wilayah timur di dominasi laut dalam. Ketiadaan kabel bawah laut lainnya juga turut mempermudah konsorsium menggelar kabel optik. "Untuk pengerjaan di darat memang lebih menantang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto