KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2018-2027 belum selesai ditetapkan. Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada perubahan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dari yang sebelumnya 78.000 Megawatt (MW) turun menjadi 56.000 MW. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan adanya perubahan itu lantaran pemerintah kembali menyesuaikan dengan suplai dan permintaan. Tapi pembangkit yang terpangkas itu, tetap masuk kedalam potensi pengembangan listrik. "Angka itu kami adjust lagi kami liat satu-satu. Yang terpangkas bisa masuk potensi ada juga yang dikeluarkan kan banyak yang dulu dapat izin hanya dagang izin saja," terang Andy di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (7/3).
Proyek pembangkit listrik di RUPTL terpangkas 22.000 MW
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2018-2027 belum selesai ditetapkan. Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada perubahan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dari yang sebelumnya 78.000 Megawatt (MW) turun menjadi 56.000 MW. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan adanya perubahan itu lantaran pemerintah kembali menyesuaikan dengan suplai dan permintaan. Tapi pembangkit yang terpangkas itu, tetap masuk kedalam potensi pengembangan listrik. "Angka itu kami adjust lagi kami liat satu-satu. Yang terpangkas bisa masuk potensi ada juga yang dikeluarkan kan banyak yang dulu dapat izin hanya dagang izin saja," terang Andy di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (7/3).