KONTAN.CO.ID - Pembangunan bendungan Karian, Lebak, Banten telah memasuki tahap konstruksi tubuh bendungan. Proyek ini ditargetkan rampung pada Mei 2019. "Saat ini progres konstruksinya sudah 39%. Selanjutnya pembangunan tubuh bendungan akan dibangun dengan ritme Rock-n-roll, yakni dikerjakan tujuh hari seminggu, minimum dua shift sehari, agar selesainya sesuai target," jelas Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8). Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) pada periode 2015-2019 untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Sebagian pendanaan pembangunan bendungan ini berasal dari pinjaman pemerintah Korea Selatan. Pembangunannya dimulai sejak Oktober 2015 lalu. Proyek bendungan senilai Rp 1,07 triliun dikerjakan oleh Daelim Industrial Co, LTD bersama PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero). Perusahaan joint operation tersebut memiliki luas area genangan 1.740 hektare (ha) dengan kapasitas tampung efektif 207,5 juta meter kubik (m3). Bendungan Karian tersebut nantinya untuk mengairi daerah irigasi Ciujung yang luasnya 22.000 ha. Selain irigasi, bendungan ini akan menyuplai kebutuhan air untuk kebutuhan rumah-tangga, perkotaan dan industri di 7 kabupaten/ kota. Tujuh kabupaten/ kota tersebut di antaranya, Tangerang, Tangerang Selatan, kabupaten Lebak, kabupaten Tangerang dan wilayah DKI Jakarta sebesar 9.1 m3/detik melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS). Di samping itu memenuhi kebutuhan air baku kota Cilegon dan kabupaten Serang sebesar 5,5 m3/detik. Selama ini, kebutuhan pasokan air DKI Jakarta hanya dipenuhi oleh bendungan Jatiluhur di wilayah timur. Dan sebagian lainnya mengambil air tanah. Pengambilan air tanah berdampak negatif pada penurunan tanah di Jakarta. Maka dengan adanya bendungan Karian, resiko tersebut bisa diminimalisir.