KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meninjau proyek pengendalian banjir rob di Tambak Lorok, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada Senin (17/6). Proyek yang berlangsung di kawasan kampung nelayan ini memiliki tanggul rob sepanjang 3,6 kilometer yang dirancang untuk menahan banjir rob selama minimal 30 tahun ke depan. "Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal itu bisa menahan rob yang terjadi," ujar Jokowi, Senin (17/6).
Proyek dengan investasi sebesar Rp 386 miliar ini juga mencakup penataan kampung nelayan. Saat ini proyek telah mencapai 85% dan diperkirakan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang. "Nanti akan selesai bulan Agustus. Ini nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayannya baik, nanti akan bisa direplikasi, dikopi untuk daerah-daerah lain. Paling enggak ada contoh dulu," imbuhnya. Baca Juga: Progres PSN Pengaman Pantai Pesisir Teluk Jakarta Garapan Hutama Karya Capai 53,14% Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi dengan luas total sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir. Proyek juga mencakup pembangunan dua rumah pompa. "Juga ada pembangunan rumah pompa dua unit juga. Rumah pompa masing-masing kapasitas pompanya 3x500 liter per detik. Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob," jelas Harya. Harya menambahkan bahwa proyek ini juga strategis karena berlokasi di kawasan permukiman nelayan yang sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob. Proyek ini merupakan langkah besar dalam mengamankan dan mendukung aktivitas nelayan di Tambak Lorok.