KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pembangunan pipa gas transmisi Kalimantan (Trans Kalimantan) masih menanti kepastian pasokan gas dari hulu.
Maka itu, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah untuk mengeksekusi proyek ini.
Senior Manager Corporate Communications Bakrie & Brothers, Indy Rahmawati menyatakan, terkait pembangunan proyek Pipa Trans Kalimantan, saat ini pihaknya dalam menunggu arahan BPH Migas.
Baca Juga: PGN Salurkan LNG ke Pelanggan Smelter di Sulawesi Tenggara “Namun jika BNBR diminta melaksanakan pembangunan tersebut, maka kami siap,” ujarnya kepada
Kontan.co.id, Senin (8/1).
Melansir Laporan Tahunan 2022 BNBR, unit usaha yang bergerak di bidang infrastruktur PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) menjalankan sejumlah proyek infrastruktur, salah satunya jalur pipa gas.
BIIN saat ini memiliki hak untuk membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang kurang lebih 550 km dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan, yang akan diwujudkan setelah tersedianya sumber pasokan gas bumi di Kalimantan Timur. Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyatakan pelaksanaan proyek ini diperlukan evaluasi yang komprehensif khususnya dari segi pasokan dan permintaan gasnya.
“
Supply dan
demand infrastrukur itu (pertimbangan) yang paling pokok. Ini perlu dilihat komprehensif
lah evaluasinya. Jadi kita hati-hati untuk membangun itu,” ujarnya belum lama ini.
Sejatinya kepastian pasokan gas di hulu ke proyek pipa gas tidak hanya terjadi untuk proyek Trans Kalimantan saja.
Hingga saat ini BPH Migas mengemukakan belum bisa melelang 72 wilayah jaringan distribusi (WJD) gas karena persoalan yang sama.
BPH Migas masih harus memastikan pasokan gas karena ada beberapa proyek di hulu yang terlambat.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menjelaskan bila lelang WJD dilakukan sekarang, tentu pemenang lelang mempunyai hak untuk melakukan alokasi gas. “Sebelum kita punya kepastian terkait dengan alokasi, tidak kita lelang dulu mereka pasti nuntut kan sebagai pemenang lelang. Loh mana alokasinya kita pastikan itu dulu sebelum kita melakukan lelang,” ujarnya dalam konferensi pers capaian kinerja BPH Migas 2023 di Bogor, Jumat (31/12). Perihal kepastian pasokan gas bumi ke sejumlah proyek pipa gas, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi menjelaskan perlu dilihat satu persatu penyebabnya.
Baca Juga: Kebutuhan Gas Meningkat, Proyek Pipa Senipah-Balikpapan Krusial “Harus dilihat satu persatu karena masing-masing wilayah berbeda-berbeda penyebab mundurnya jadwal pasokan atau berkurangnya volume pasokan,” ujarnya.
Penyebab lain adalah masih berlangsungnya negosiasi dengan para
buyer. Namun demikian, lanjutnya, setiap ada wilayah atau sumur yang akan berproduksi, maka selalu diperhatikan infrastruktur hilirnya. Bahkan jika diperlukan, ada pipa distribusi yang dibangun oleh hulu migas.
Tujuannya adalah memastikan gas yang diproduksi bisa tersalurkan ke buyer dengan mempertimbangkan keekonomian hulu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .