KONTAN.CO.ID - PT Rajamandala Elcetric Power melanjutkan pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala berkapasitas 47 MW. Proyek yang menyedot investasi mencapai US$ 150 juta tersebut merupakan proyek listrik yang akan mengandalkan arus suangai Citarum. PLTA ini menggunakan turbin Francis Vertical Kaplan dengan debit air 168 meter kubik dan ketinggian jatuh 34 meter. Yudianto Permono, Direktur Operasional PT Rajamandala Electric mengatakan, saat ini proses pembangunan masih berlangsung baik pengerjaan sipil maupun mesin. Sampai dengan semester I, pembangunan PLTA yang akan menghasilkan energi listrik rerata sebesar 181 GWh per tahun sudah setengah jadi. Harapannya, operasi PLTA Rajamandala tidak meleset di semester I tahun 2019 mendatang. "Kemajuan kami kira-kira 50% dan diharapkan selesai pada semester I tahun 2019. Saat ini kami sedang membangun weir, open cannal, finishing tunnel dan power house," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/9).
Proyek PLTA Rajamandala masih setengah jadi
KONTAN.CO.ID - PT Rajamandala Elcetric Power melanjutkan pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala berkapasitas 47 MW. Proyek yang menyedot investasi mencapai US$ 150 juta tersebut merupakan proyek listrik yang akan mengandalkan arus suangai Citarum. PLTA ini menggunakan turbin Francis Vertical Kaplan dengan debit air 168 meter kubik dan ketinggian jatuh 34 meter. Yudianto Permono, Direktur Operasional PT Rajamandala Electric mengatakan, saat ini proses pembangunan masih berlangsung baik pengerjaan sipil maupun mesin. Sampai dengan semester I, pembangunan PLTA yang akan menghasilkan energi listrik rerata sebesar 181 GWh per tahun sudah setengah jadi. Harapannya, operasi PLTA Rajamandala tidak meleset di semester I tahun 2019 mendatang. "Kemajuan kami kira-kira 50% dan diharapkan selesai pada semester I tahun 2019. Saat ini kami sedang membangun weir, open cannal, finishing tunnel dan power house," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/9).