KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mendorong bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 mendatang melalui proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dinilai tidak bakal berdampak signifikan. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menjelaskan, proyek PLTSa yang diinisiasi di 12 daerah di Indonesia hanya akan menambah kapasitas pembangkit sekitar 234 MW. "Tidak signifikan. Total kapatas pembangkit PLTSa di 12 lokasi itu hanya 234 MW. Tidak signifikan untuk dongkrak bauran EBT," kata Fabby kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).
Proyek PLTSa tidak signifikan dorong bauran energi terbarukan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mendorong bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 mendatang melalui proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dinilai tidak bakal berdampak signifikan. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menjelaskan, proyek PLTSa yang diinisiasi di 12 daerah di Indonesia hanya akan menambah kapasitas pembangkit sekitar 234 MW. "Tidak signifikan. Total kapatas pembangkit PLTSa di 12 lokasi itu hanya 234 MW. Tidak signifikan untuk dongkrak bauran EBT," kata Fabby kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).