JAKARTA. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah, salah satu proyek yang ditawarkan dalam skema kerjasama pemerintah dan swasta alias private public partnership (PPP) segera dipasarkan bulan ini. Proyek pabrik setrum sebesar 2.000 Megawatt ini sudah menarik minat investor baik luar dan dalam negeri.Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasikonal (PPN) Lukita Dinarsyah Tuwo mengungkapkan kemungkinan proyek itu ditawarkan pada bulan ini atau November mendatang. Dia membantah, jika penawaran proyek dalam skema PPP itu molor. "Saya kira bukan mundur karena ada tahapannya," katanya, Rabu (13/10).Sebelumnya Kepala BKPM Gita Wirjawan menuturkan, penawaran proyek PPP itu belum bisa terlaksana bulan ini. Pasalnya, revisi Peraturan Presiden (Perpres) soal aturan main mekanisme PPP molor dari rencana awal yang sedianya rampung akhir September.Gita mengungkapkan penyelesaian revisi Perpres ini akan makan waktu satu sampai dua minggu lagi. Kemunduran ini lantaran bertabrakan dengan agenda BKPM yang lain, di antaranya sederet pertemuan dengan DPR. "Mudah-mudahan bulan ini revisi selesai sehingga November kita bisa mulai memasarkan proyek," ujarnya beberapa waktu lalu.Tahun ini, pemerintah menawarkan lima proyek infrastruktur dalam skema PPP. Kelima proyek tersebut adalah Pelabuhan Pesiar Tanah Ampo di Bali, rel Kereta Api Soekarno Hatta-Manggarai di Jakarta, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah, Tol Bandara Kuala Namu di Medan, dan proyek air minum Umbulan di Jawa Timur. Total nilai investasinya mencapai US$ 4,5 miliar. "Belum baku yang dipasarkan yang mana bulan depan. Bisa satu atau dua dulu. Yang jelas untuk PLTU di Jawa Tengah, PLN menyatakan sudah siap melakukan tender November," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Proyek PLTU Jawa Tengah siap ditawarkan
JAKARTA. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah, salah satu proyek yang ditawarkan dalam skema kerjasama pemerintah dan swasta alias private public partnership (PPP) segera dipasarkan bulan ini. Proyek pabrik setrum sebesar 2.000 Megawatt ini sudah menarik minat investor baik luar dan dalam negeri.Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasikonal (PPN) Lukita Dinarsyah Tuwo mengungkapkan kemungkinan proyek itu ditawarkan pada bulan ini atau November mendatang. Dia membantah, jika penawaran proyek dalam skema PPP itu molor. "Saya kira bukan mundur karena ada tahapannya," katanya, Rabu (13/10).Sebelumnya Kepala BKPM Gita Wirjawan menuturkan, penawaran proyek PPP itu belum bisa terlaksana bulan ini. Pasalnya, revisi Peraturan Presiden (Perpres) soal aturan main mekanisme PPP molor dari rencana awal yang sedianya rampung akhir September.Gita mengungkapkan penyelesaian revisi Perpres ini akan makan waktu satu sampai dua minggu lagi. Kemunduran ini lantaran bertabrakan dengan agenda BKPM yang lain, di antaranya sederet pertemuan dengan DPR. "Mudah-mudahan bulan ini revisi selesai sehingga November kita bisa mulai memasarkan proyek," ujarnya beberapa waktu lalu.Tahun ini, pemerintah menawarkan lima proyek infrastruktur dalam skema PPP. Kelima proyek tersebut adalah Pelabuhan Pesiar Tanah Ampo di Bali, rel Kereta Api Soekarno Hatta-Manggarai di Jakarta, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah, Tol Bandara Kuala Namu di Medan, dan proyek air minum Umbulan di Jawa Timur. Total nilai investasinya mencapai US$ 4,5 miliar. "Belum baku yang dipasarkan yang mana bulan depan. Bisa satu atau dua dulu. Yang jelas untuk PLTU di Jawa Tengah, PLN menyatakan sudah siap melakukan tender November," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News