JAKARTA. Negara mengalami kerugian hingga Rp17,7 triliun akibat proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang molor, kata Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil. Rizal dalam diskusi "Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan" di Universitas Indonesia mengatakan, beban negara bertambah dalam pembayaran subsidi listrik. "Keterlambatan penyelesaian pembangunan unit PLTU mengakibatkan PT PLN (Persero) kehilangan kesempatan untuk berhemat sebesar Rp17,7 triliun dan bertambahnya beban pemerintah dalam pembayaran subsidi listrik 2009-2013," kata Senin (30/3).
Proyek PLTU molor bikin negara tekor Rp 17,7 T
JAKARTA. Negara mengalami kerugian hingga Rp17,7 triliun akibat proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang molor, kata Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil. Rizal dalam diskusi "Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan" di Universitas Indonesia mengatakan, beban negara bertambah dalam pembayaran subsidi listrik. "Keterlambatan penyelesaian pembangunan unit PLTU mengakibatkan PT PLN (Persero) kehilangan kesempatan untuk berhemat sebesar Rp17,7 triliun dan bertambahnya beban pemerintah dalam pembayaran subsidi listrik 2009-2013," kata Senin (30/3).