JAKARTA. Target pemerintah untuk mendongkrak angka kelahiran sapi, jauh panggang dari api. Sebab, program Kementerian Pertanian (Kemtan) melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau Upsus Siwab masih jauh dari target yang ditetapkan. Melihat realisasinya sampai empat bulan pertama ini, diperkirakan program pengembangan sapi melalui inseminasi buatan (IB) untuk menghasilkan kelahiran 3 juta ekor sapi di 2017, akan susah dicapai. Terhitung sejak Januari sampai 23 April 2017, tingkat kelahiran sapi baru sebanyak 267.314 ekor. Kemtan juga mencatat sampai 4 bulan pertama tahun ini ada sebanyak 361.837 ekor sapi bunting dan 969.160 sapi yang sudah menjalani IB. Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Utara dan Bali merupakan yang tertinggi produktivitasnya dibandingkan provinsi lain. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan I Ketut Diarmita mengatakan program pengembangan sapi lewat IB memang cukup menantang.
Proyek sapi tak memenuhi target
JAKARTA. Target pemerintah untuk mendongkrak angka kelahiran sapi, jauh panggang dari api. Sebab, program Kementerian Pertanian (Kemtan) melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau Upsus Siwab masih jauh dari target yang ditetapkan. Melihat realisasinya sampai empat bulan pertama ini, diperkirakan program pengembangan sapi melalui inseminasi buatan (IB) untuk menghasilkan kelahiran 3 juta ekor sapi di 2017, akan susah dicapai. Terhitung sejak Januari sampai 23 April 2017, tingkat kelahiran sapi baru sebanyak 267.314 ekor. Kemtan juga mencatat sampai 4 bulan pertama tahun ini ada sebanyak 361.837 ekor sapi bunting dan 969.160 sapi yang sudah menjalani IB. Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Utara dan Bali merupakan yang tertinggi produktivitasnya dibandingkan provinsi lain. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan I Ketut Diarmita mengatakan program pengembangan sapi lewat IB memang cukup menantang.