JAKARTA. PT Harita Abadi Prima Mineral tengah menggenjot proses pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) meliputi engineering, procurement, and construction (EPC) alumina berkapasitas 2 juta ton per tahun. Hingga awal Desember, pembangunan pabrik yang berlokasi di Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tersebut telah mencapai 39% dan diproyeksikan rampung akhir 2015. Ery Sofyan, Direktur Harita Prima Abadi Mineral, mengatakan, saat ini Harita sudah menyiapkan dana investasi senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. "Kegiatan konstruksi sipil sudah mulai dilakukan, bahkan 60 kapal yang membawa perlengkapan mesin pabrik sudah didatangkan dan siap untuk melakukan instalasi," kata Ery kepada KONTAN, pekan lalu. Harita berencana membangun smelter alumina dengan kapasitas total mencapai 4 juta ton per tahun. Seluruh proyek ini akan berlangsung hingga tahun 2021.
Proyek smelter Harita selesai 2015
JAKARTA. PT Harita Abadi Prima Mineral tengah menggenjot proses pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) meliputi engineering, procurement, and construction (EPC) alumina berkapasitas 2 juta ton per tahun. Hingga awal Desember, pembangunan pabrik yang berlokasi di Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tersebut telah mencapai 39% dan diproyeksikan rampung akhir 2015. Ery Sofyan, Direktur Harita Prima Abadi Mineral, mengatakan, saat ini Harita sudah menyiapkan dana investasi senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. "Kegiatan konstruksi sipil sudah mulai dilakukan, bahkan 60 kapal yang membawa perlengkapan mesin pabrik sudah didatangkan dan siap untuk melakukan instalasi," kata Ery kepada KONTAN, pekan lalu. Harita berencana membangun smelter alumina dengan kapasitas total mencapai 4 juta ton per tahun. Seluruh proyek ini akan berlangsung hingga tahun 2021.