JAKARTA. Kasus dugaan suap yang melibatkan pejabat Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) Eko Susilo Hadi, terkait pengadaan 5 unit monitoring satelit di Bakamla. Kelima satelit itu rencananya akan digunakan di 5 kota. Berdasarkan dokumen pelelangan umum yang diperoleh dari situs Bakamla.go.id, monitoring satelit tersebut akan digunakan di Tarakan, Ambon, Kupang, Semarang dan Jakarta. Nilai pagu proyek tersebut senilai Rp 402.710.273.000, dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) senilai Rp 402.273.025.612. Sumber dana proyek tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2016. Berdasarkan surat pengumuman lelang tersebut, paket pengadaan ini terbuka untuk penyediaan barang dan jasa yang terdaftar pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Selain itu, bagi yang memenuhi persyaratan kualifikasi yang diatur dalam dokumen pascakualifikasi.
Proyek suap di Bakamla rencananya untuk 5 daerah
JAKARTA. Kasus dugaan suap yang melibatkan pejabat Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) Eko Susilo Hadi, terkait pengadaan 5 unit monitoring satelit di Bakamla. Kelima satelit itu rencananya akan digunakan di 5 kota. Berdasarkan dokumen pelelangan umum yang diperoleh dari situs Bakamla.go.id, monitoring satelit tersebut akan digunakan di Tarakan, Ambon, Kupang, Semarang dan Jakarta. Nilai pagu proyek tersebut senilai Rp 402.710.273.000, dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) senilai Rp 402.273.025.612. Sumber dana proyek tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2016. Berdasarkan surat pengumuman lelang tersebut, paket pengadaan ini terbuka untuk penyediaan barang dan jasa yang terdaftar pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Selain itu, bagi yang memenuhi persyaratan kualifikasi yang diatur dalam dokumen pascakualifikasi.