Proyek Super Grid Bakal Masuk RUPTL 2022-2031



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana megaproyek jaringan listrik super grid dipastikan akan masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2022-2031.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengungkapkan, kehadiran proyek ini diharapkan dapat "mengangkut" pasokan listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lokasinya jauh dari sumber permintaan. 

"Timeline-nya sedang digodok, ujungnya nanti proyek ini ada di RUPTL (tahun) berikutnya," kata Jisman kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).


Meski demikian, Jisman tak merinci apakah nantinya kehadiran mega proyek super grid bertujuan untuk memfasilitasi skema power wheeling yang selama ini masih menjadi tarik ulur dalam pengembangan EBT.

Baca Juga: RI Mau Bangun Super Grid untuk Dorong Pengembangan EBT, Berapa investasinya?

Yang terang, Jisman memastikan pengoperasian jaringan transmisi dalam proyek super grid akan dioperasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Asal tahu saja, skema power wheeling merupakan pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik. Dengan skema ini, produsen listrik swasta  atawa independent power producer (IPP) bisa menjual listrik langsung ke masyarakat dengan jaringan transmisi dan distribusi yang dimiliki dan dioperasikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

Baca Juga: PLN Sebut Sejumlah Peluang dan Tantangan Ekspor Listrik Hijau ke Negara Tetangga

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa infrastruktur super grid tersebut bakal menghubungkan kepulauan Indonesia.

Super grid bakal memainkan peran penting dalam upaya Indonesia membuka potensi/peluang industri hijaunya dengan cara menghubungkan potensi energi baru terbarukan dengan pusat-pusat kebutuhan energi di industri,” ujar Arifin dalam peluncuran perpanjangan Program MENTARI di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (4/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati