KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor yang menunggu kepastian pelaksanaan proyek Pembangunan dan Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota atau biasa disebut proyek tanggul raksasa Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) masih harus bersabar. Pasalnya, walau proyek tersebut sudah lama direncanakan, namun hingga kini pemerintah masih belum memastikan apakah proyek untuk mengatasi banjir di Jakarta itu bisa berlanjut. Belum pastinya proyek itu dikatakan oleh Kepala Unit NCICD Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Adang Saf Ahmad. Dia menjelaskan, proyek yang ditaksir bakal menelan dana investasi hingga Rp 500 triliun itu belum menjadi pilihan pemerintah untuk mengatasi penurunan muka tanah Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah masih lebih memilih membangun tanggul di titik kritis Jakarta guna mengantisipasi penurunan tanah di Jakarta. Apalagi menurut Adang, saat ini pembangunan tanggul di titik kritis yang menjadi tugas Kementerian PU-Pera sepanjang 4,8 kilometer (km) sudah mencapai hingga 76%.
Proyek tanggul raksasa bukan prioritas Jakarta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor yang menunggu kepastian pelaksanaan proyek Pembangunan dan Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota atau biasa disebut proyek tanggul raksasa Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) masih harus bersabar. Pasalnya, walau proyek tersebut sudah lama direncanakan, namun hingga kini pemerintah masih belum memastikan apakah proyek untuk mengatasi banjir di Jakarta itu bisa berlanjut. Belum pastinya proyek itu dikatakan oleh Kepala Unit NCICD Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Adang Saf Ahmad. Dia menjelaskan, proyek yang ditaksir bakal menelan dana investasi hingga Rp 500 triliun itu belum menjadi pilihan pemerintah untuk mengatasi penurunan muka tanah Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah masih lebih memilih membangun tanggul di titik kritis Jakarta guna mengantisipasi penurunan tanah di Jakarta. Apalagi menurut Adang, saat ini pembangunan tanggul di titik kritis yang menjadi tugas Kementerian PU-Pera sepanjang 4,8 kilometer (km) sudah mencapai hingga 76%.