Proyek Terowongan Nanjung selesai, Jokowi: Banjir Bandung bisa berkurang



KONTAN.CO.ID - KABUPATEN BANDUNG. Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Terowongan Nanjung, Margaasih, Kabupaten Bandung. Diharapkan, dengan peresmian terowongan ini maka diharapkan banjir di kawasan Bandung akan terus berkurang.

Pembangunan Terowongan Nanjung ini merupakan salah satu program kegiatan dalam rangka penanganan banjir Cekungan Bandung.

Jokowi mengatakan, pengendalian banjir Citarum Hulu ini terdiri atas berbagai pekerjaan seperti normalisasi di hulu sungai, pembangunan Embung Gedebage, pembangunan Kolam Retensi Cieunteung, pembangunan Floodway Cisangkuy hingga pembangunan Terowongan Nanjung.


Baca Juga: Jokowi: Alhamdulillah proyek Terowongan Nanjung sudah selesai

“Masih ada satu dua yang kita selesaikan pada tahun ini. Dan yang menjadi PR adalah 1 sodetan dan 1 kolam retensi. Kalau ini sudah bisa diselesaikan, nanti setelah 2020 ini banjir yang dulunya selalu terjadi di Cekungan Bandung ini tidak terjadi pada tahun-tahun setelah 2020,” ujar Jokowi, Rabu (29/3).

Sementara, berbagai program yang sudah dilakukan untuk mengatasi banjir di Cekungan Bandung pun dianggap sudah berhasil mengurangi banjir yang kerap terjadi.

Berdasarkan laporan Gubernur Jawa Barat Jawa Barat Ridwan Kamil, terowongan ini pun berhasil mengurangi area yang terdampak banjir dari yang sebelumnya 490 kilometer persegi menjadi 80 kilometer persegi.

Sementara, warga yang terdampak banjir baik yang tinggal di rumah dan pengungsi menjadi 70.000 warga dari sebelumnya 159.000 warga. “Artinya, banjir betul masih ada, tetapi pengurangannya sangat signifikan,” jelas Ridwan.

Baca Juga: Jokowi akan resmikan Terowongan Nanjung, pagi ini

Dia juga menjelaskan, kekuatan Terowongan Nanjung ini baru sekitar seperempat dalam menyelesaikan masalah banjir. Upaya penyelesaian banjir masih terus dalam proses seperti penyelesaian sodetan, pembuatan kolam retensi dan lainnya.

Jokowi juga mengatakan, penyelesaian masalah banjir di Bandung tak hanya berkaitan dengan pembangunan infrastruktur tetapi juga harus disertai dengan rehabilitasi lahan, reboisasi dan penghijauan. “Kebijakannya kita lakukan secara pararel. Kalau ini rampung, baru kita masuk ke hilirnya,” kata Jokowi.

Sementara itu, pembangunan Terowongan Nanjung sudah dimulai sejak November 2017 dan berakhir pada Desember 2019. Pengerjaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk KSO. Nilai kontrak terowongan ini sekitar Rp 316 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto