Proyek tol Jakarta-Cikampek II Elevated sertakan pinjaman bank syariah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Belakangan ini sejumlah bank ramai menyalurkan kredit untuk sindikasi jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated sepanjang 38,6 Kilometer (Km) yang rencananya akan dibangun di atas ruas tol eksisting.

Proyek yang digarap oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yakni PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) ini menerima pinjaman sindikasi sebesar Rp 11,3 triliun. Pinjaman yang diberikan oleh 15 bank dan lembaga keuangan lainnya ini merupakan yang terbesar untuk pembangunan jalan tol.

Tak hanya dari bank besar konvensional saja yang berpartisipasi di dalamnya, melainkan juga perbankan syariah. Tercatat, perbankan syariah mendapatkan jatah sindikasi terbesar yakni mencapai Rp 2,4 triliun. Nilai ini juga menjadi yang terbesar yang disumbang oleh perbankan syariah.


Beberapa bank syariah yang ikut antara lain PT Bank BCA syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRI Syariah, Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga, dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

Salah satu bank peserta yakni BCA Syariah mengatakan pihaknya telah menandatangani komitmen pembiayaan sindikasi sebesar Rp 100 miliar untuk proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini.

Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menuturkan pembangunan infrastruktur ini selain akan memberi dampak positif juga menjadi peluang usaha bagi bank untuk menyalurkan pembiayaan.

"Pembiayaan sindikasi ini telah masuk ke dalam rencana penyaluran pembiayaan kami ke depan, diantaranya pada bidang jalan raya/tol, tenaga listrik dan lain-lain. Selain itu, kami melihat dengan partisipasi bank syariah, pemerintah kini punya pilihan yang luas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur lainnya," ujarnya, Rabu (8/8).

Di lain pihak, Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati menyebutkan porsi komitmen pembiayaan BNI Syariah dalam sindikasi ini sebesar Rp 200 miliar.

"Pembiayaan sindikasi untuk proyek ini terdiri atas kredit konvensional dan pembiayaan syariah. Porsi perbankan konvensional senilai Rp 8,9 triliun dan perbankan syariah Rp 2,4 triliun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/8).

Sementara itu, Direktur Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara menjelaskan pihaknya berkomitmen memberikan pembiayaan sindikasi sebesar Rp 1 triliun untuk proyek tersebut. "Kami selalu ikut, untuk proyek ini Rp 1 triliun. Induk konvensional (CIMB Niaga) juga ikut dengan nilai kredit sekitar Rp 500 miliar," paparnya.

Dalam waktu dekat, UUS CIMB Niaga ini juga akan memberikan pembiayaan ke proyek infrastruktur di bidang ketenagalistrikan. CIMB Niaga Syariah diperkirakan akan mendapatkan porsi sebesar Rp 1 triliun.

Pandji menyebutkan, sindikasi yang dilakukan oleh perbankan syariah ini menggunakan akad musyarakah mutanaqisah (MMQ). Sebagai informasi tambahan, pada proyek ini bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur.

Bank Mandiri sendiri sebelumnya menyebutkan untuk proyek ini akan memberikan kredit investasi dengan limit Rp 2,1 triliun. Para kreditur berharap jalan tol ini dapat mengurangi kepadatan panjang di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek. Jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated nantinya dapat menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Selain itu, nantinya jalan tol ini dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Hingga akhir Juli 2018, progres konstruksi jalan tol ini telah mencapai 40,21%. Bila tak ada hambatan, proyek ini diproyeksi rampung pada Maret 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Agung Jatmiko