Proyek transmisi pipa gas Kalija dilanjutkan



SEMARANG. Proyek pembangunan transmisi pipa gas terintegrasi Kalimantan-Jawa yang sempat tertunda lama, kini kembali dilanjutkan.

Rencananya, Jumat ini (14/3) pada pukul 10.00 WIB, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Infrastruktur Pipa Gas Bumi Terintegrasi Jawa Tengah.

Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi Jawa Tengah ini merupakan proyek untuk pembangunan transmisi pipa distribusi gas yang menghubungkan Kalimantan-Jawa (Kalija).


Pipa ini nantinya akan mengalirkan gas dari dua sumber gas yakni dari Lapangan Kepodang, Blok Muriah di Jepara, Jawa Tengah dan dari Bontang, Kalimantan Timur.

Ground breaking ini akan dilakukan di area PT Indonesia Power yang berdekatan dengan Tanjung Emas Semarang.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola proyek ini akan berkolaborasi denganĀ  PT Bakrie & Brothers (BNBR) dengan membentuk perusahaan baru, yakni PT Kalimantan Jawa Gas (PT KJG). Dalam kepemilikan saham tersebut, PGN memiliki 80% saham dan BNBR 20%.

Dua tahap

Rida Ababil, Vice President Communication Corporate PGN menyampaikan, pembangunan transmisi pipa gas ini akan dibangun menjadi dua tahap.

Tahap I akan membangun pipa 14 inch sepanjang 207 km dari Lapangan Kepodang ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Semarang dan akan mengalirkan 116 mmsfcd.

Sedangkan tahap II akan membangun pipa 36 inch sepanjang 1.200 km dari Bontang, Kaltim ke Jawa Tengah.

"Pemasangan pipa tidak cepat, kita targetkan pada kuartal III tahun 2015. Nantinya akan ada pemasangan pipa juga di pinggir-pinggir jalan jadi akan mengganggu sedikit kenyaman masyarakat. Kalau musim kemarau akan berdebu, musim hujan akan becek. Jadi, kami mohon pengertiannya karena ini juga demi kepentingan masyarakat juga, " kata Rida, sebelum acara peresmian Ground Breaking Infrastruktur ini, Jumat (14/03).

Pada tahap I, seluruh gas yang mengalir ke pipa dari Lapangan Kepodanh akan dialirkan 100 persen untuk kebutuhan listrik Jawa - Bali.

Sedangkan pada tahap II pipa yang mengalir dari Bontang selain digunakan untuk listrik, juga digunakan untuk indusri, bahan bakar gas pengganti BBM, serta gas untuk rumah tangga.

Ia juga bilang pipa distribusi ini akan dilaksanakan dalam 3 koridor. Koridor I itu panjangnya 48 km yang melewati Kendal - Semarang - Demak. Koridor II panjangnya 24 km akan melewati Unggaran. Serta koridor III akan melewati Solo Raya - Pati - Pekalongan sepanjang 235 km.

Sebetulnya, proyek ini seharusnya sudah berjalan sejak 2006. BNBR memenangkan tender proyek ini namun hingga akhir tahun 2013, pembangunan juga belum berjalan.

Karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menugaskan PGN untuk mengambil alih proyek tersebut. Penugasan tersebut dilakukan pada 7 Februari 2014 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan