KONTAN.CO.ID - TOKYO. CrowdStrike, perusahaan AS yang bergerak di bidang keamanan siber hari ini, Selasa (20/10), mengumumkan bahwa sejumlah proyek vaksin corona Jepang mengalami serangan peretas atau hacker. China diduga jadi dalang di balik upaya penyerangan ini. Kyodo mengabarkan bahwa beberapa lembaga penelitian Jepang yang saat ini tengah mengembangkan vaksin virus corona menjadi korban serangan siber. Hal ini juga diyakini sebagai kasus serangan siber pertama di sektor ini. Menurut CrowdStrike, sejumlah proyek vaksin corona telah menjadi sasaran hacker sejak April tetapi tidak ada laporan kebocoran informasi apapun sejak saat itu.
Pusat Kesiapan dan Strategi Nasional untuk Keamanan Siber (NISC) Jepang saat ini mendesak para produsen obat-obatan serta organisasi penelitian terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya pencurian informasi. Baca Juga: Studi Cambridge: Milenial mulai tidak puas dengan demokrasi Masakatsu Morii, pakar keamanan informasi siber dari Kobe University, mengatakan bahwa informasi tentang vaksin corona menjadi sasaran serangan siber karena kelompok peretas cenderung mencuri informasi rahasia yang menjadi pusat perhatian.