Proyeksi analis terhadap IHSG di tengah penantian rilis PDB kuartal III 2020



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menutup pekan ketiga Oktober 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40% ke level 5.112,188. Namun, sepanjang pekan ini, IHSG hanya naik tipis 0,17%.

Analis Philip Sekuritas Indonesia Michael Filbery  menilai pergerakan IHSG pekan lalu diipengaruhi oleh sentimen stimulus fiskal  Amerika Serikat (AS) untuk penanggulangan dampak ekonomi akibat Covid-19 yang masih belum mencapai titik temu.

Hal ini menyebabkan ekspektasi pasar atas percepatan pemulihan ekonomi AS akan berkurang. Sedangkan sentimen dari dalam negeri yang cukup menahan laju indeks adalah keputusan Kemenkeu untuk menaikkan cukai hasil tembakau sebesar 17% di 2021.


Sementara untuk pekan depan, Michael memproyeksikan pergerakan IHSG akan berada dalam rentang yang terbatas dan cenderung sideways karena tersisa dua hari terakhir perdagangan di pekan terakhir Oktober ini.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten menara di tengah sentimen omnibus law

“Pasar masih menantikan rilis data ekonomi domestik, terutama gross domestic product (GDP) Indonesia kuartal ketiga 2020,” ujar Michael kepada Kontan.co.id, Minggu (25/10).

Adapun  Kementerian Keuangan telah memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan terkontraksi di level -1,0% hingga -2,9%. Artinya, Indonesia akan mengalami resesi untuk pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir sejak krisis moneter 1998.

Proyeksi Michael, IHSG akan bergerak pada level support 5.084 dan resistance  5.135.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan secara teknikal, level support maupun resistance IHSG pada perdagangan Senin (26/10) akan berada pada level  5023.89 hingga 5182.53.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat.

Selanjutnya: Masih banyak yang antre, aksi IPO bakal ramai di akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli