KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (ADPLK) memprediksi jumlah peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tumbuh di kisaran 5%–7% pada 2026. ADPLK menilai proyeksi industri DPLK masih positif dengan ruang pertumbuhan yang luas. Dalam tiga tahun terakhir, aset DPLK tercatat tumbuh stabil di angka 6%–8% YoY. Sementara itu, pertumbuhan peserta dana pensiun masih didominasi oleh segmen korporasi. P
erusahan-perusahan masih melihat DPLK sebagai solusi untuk mengelola dana pensiun dan pesangon bagi karyawannya karena dinilai bisa mengurangi risiko cashflow di masa depan. Meski begitu, Ketua Umum ADPLK,
Tondy Suradiredja mengemukakan bahwa mereka juga akan membidik peserta baru yang tidak hanya berfokus pada sektor korporasi saja. Melainkan sektor informal atau mandiri yang sama-sama dinilai memiliki potensi besar. Baca Juga: Asosiasi Dana Pensiun Perkirakan Peserta DPLK Akan Tumbuh 5%–7% pada Tahun 2026 "Kami tetap aktif dalam mencari peserta baru, tak hanya sektor korporasi saja melainkan sektor informal maupun mandiri," ujar Tondy kepada Kontan pada Sabtu (20/12/25). Kendati demikian, Tondy mengatakan bahwa pertumbuhan peserta dana pensiun masih menemui sejumlah tantangan, terutama terkait faktor daya beli dan preferensi masyarakat. "Di tengah tekanan ekonomi, masyarakat cenderung mengutamakan kebutuhan jangka pendek. Ada preferensi di masyarakat untuk memilih instrumen investasi yang likuid," ujarnya. Untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus mengejar target pertumbuhan peserta dana pensiun pada 2026, Tondy memaparkan sejumlah strategi yang akan dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan peserta baru.
Baca Juga: DPLK Catatkan Peningkatan RoI Menjadi 5,57% per Kuartal III-2025 Pertama, meningkatkan literasi dana pensiun kepada masyarakat luas dengan penyampaian yang mudah dipahami. Langkah ini juga diharapkan dapat menyasar generasi muda agar mereka bisa mempersiapkan kebutuhan pensiun sejak dini. Kedua, penguatan layanan digital menjadi strategi penting untuk menarik peserta baru. Digitalisasi diharapkan bisa memberi kemudahan bagi peserta yang ingin mendaftar dan mengakses informasi terkait dana pensiun. Ketiga, personalisasi produk dan investasi yang menyesuaikan profil risiko masing-masing peserta, termasuk skema yang memberikan insentif menarik bagi mereka. Keempat, memperkuat tata kelola yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kebutuhan peserta agar hasil investasi dana pensiun tetap kompetitif. Dengan strategi tersebut, ADPLK optimis bisa memenuhi target pertumbuhan peserta dana pensiun pada tahun 2026.
Baca Juga: Penurunan Suku Bunga Tak Surutkan Minat DPLK di Deposito Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News